Kompas TV internasional kompas dunia

Profil Fumio Kishida, si Peminum yang Segera Dilantik sebagai Perdana Menteri Baru Jepang

Kompas.tv - 3 Oktober 2021, 06:19 WIB
profil-fumio-kishida-si-peminum-yang-segera-dilantik-sebagai-perdana-menteri-baru-jepang
Mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida berpose untuk foto setelah konferensi persnya di markas besar Partai Demokrat Liberal setelah ia terpilih sebagai presiden partai di Tokyo, Rabu, 29 September 2021, yang juga akan dilantik menjadi Perdana Menteri Jepang.  (Sumber: AP Photo/Du Xiaoyi/Pool)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

TOKYO, KOMPAS.TV - Kata 'ronin', secara tradisional digunakan untuk menggambarkan seorang samurai pengembara tanpa tuan, digunakan di Jepang modern untuk menyebut seorang sarjana yang menjadi 'nomaden' setelah gagal dalam ujian masuk ke universitas yang diinginkannya.

Itulah gambaran seorang Fumio Kishida, perdana menteri baru Jepang yang akan dilantik dalam waktu dekat ini.

Seperti dilaporkan Straits Times, Sabtu (2/10/2021), Perdana menteri Jepang yang akan datang Fumio Kishida adalah salah satu ronin tersebut. Di kalangan keluarga, Fumio Kishida justru dipandang sebagai hal yang memalukan lantaran pernah ditolak tiga kali oleh universitas elit Tokyo saat akan menjadi mahasiwa.

Padahal perguruan tinggi itu merupakan tempat ayahnya dan kerabat lainnya bersekolah.

Kishida gagal masuk Universitas Tokyo tahun 1976 dan 1977, dan pada tahun 1978, dia mengikuti ujian untuk ketiga kalinya bersama dengan dua institusi top lainnya, Keio dan Waseda.

Dia akhirnya belajar hukum di Universitas Waseda, lingkungan yang menurutnya lebih sesuai dengan temperamennya, tidak seperti citra borjuis nan rapi Universitas Keio.

Fumio Kishida kini berada di puncak menjadi perdana menteri ke-100 Jepang setelah memenangkan pemilihan umum Partai Demokrat Liberal LDP pekan lalu, dan akan menjadi alumni Waseda kedelapan yang menduduki jabatan puncak pada Senin (4/10) besok.

Dalam bukunya, Kishida Vision: From Division To Collaboration, Mr Kishida mengutip pendaftarannya di Waseda sebagai bukti bahwa dia bukan berasal dari kalangan elit dan selalu punya denyut nadi di lapangan.

Mantan bankir berusia 64 tahun yang menjadi anggota parlemen sembilan periode itu punya 'harta karun pribadi' yaitu sebuah buku catatan biru tua kusut yang dia bawa kemana-mana, di mana dia menulis pandangan orang-orang biasa.

Namun mereka yang hatinya belum berhasil disentuh oleh Kishida melihatnya sebagai seorang teknokrat yang membosankan, tidak dapat didekati, dan tidak dapat disentuh, khas seperti politisi-politisi LDP.

Tahun lalu, dalam perlombaan untuk menjadi presiden LDP namun akhirnya kalah dari Yoshihide Suga, KIshida memicu kemarahan publik dengan memposting di Twitter foto dirinya duduk di meja makan menunggu makanannya, dengan istrinya Yuko berdiri di belakangnya dalam sebuah celemek.

Baca Juga: Ini Calon PM Jepang yang Pernah Bawa Obama ke Kota Bom Atom Hiroshima

Empat kandidat presiden LDP sekaligus perdana menteri Jepang, Taro Kono, Fumio Kishida, Sanae Takaichi, dan Seiko Noda. (Sumber: Kimimasa Mayama/Pool European Pressphoto Agency via Associated Press)

Bagaimana dia menavigasi permainan opini menjelang pemilihan umum yang harus diadakan bulan depan adalah tebakan siapa pun, tetapi dia terus membagikan cuplikan kehidupan pribadinya ke 326.500 pengikutnya di Twitter.

Ini masih sebagian kecil dari 2,4 juta pengikut yang dibanggakan oleh saingannya yang kalah, menteri urusan vaksinasi Taro Kono.

Kishida mengatakan makan malam kemenangannya Rabu lalu adalah okonomiyaki (pancake Jepang) yang dimasak dengan gaya asli Hiroshima oleh istrinya.

"Saya suka okonomiyaki yang dibuat istri saya," tulisnya, kali ini mendapat persetujuan online.

"Itu selalu yang terbaik tetapi hari ini, itu adalah kelezatan yang tidak akan pernah saya lupakan."

Nafsu makannya yang sehat cocok dengan kecintaannya pada minuman keras. Tidak seperti pendahulunya yang suka minum alkohol, Suga dan Shinzo Abe, Kishida adalah legenda karena kemampuannya minum alkohol.

Ini berguna sekali ketika, sebagai menteri luar negeri, ia berduel dengan rekannya dari Rusia Sergey Lavrov untuk melihat siapa yang dapat membuat percakapan diplomatik berlangsung lebih lama dengan jumlah vodka dan sake yang berlebihan.

"Jika kita minum, kita berteman," tulis Kishida dalam bukunya yang dirilis tahun lalu.

"Hubungan di mana kedua belah pihak dapat berbicara secara jujur adalah langkah pertama menuju perdamaian internasional."

Dia juga mengatakan hobinya adalah berolahraga, muncul di cuplikan televisi mengangkat dumbel dan kettlebell di rumah.

Baca Juga: Hadiri Debat, Kandidat PM Jepang Beda Pendapat Soal Hak Perempuan dan Pernikahan Sesama Jenis

Seorang pengunjung tampak berjalan di selasar berupa terowongan hasil karya arsitek Kengo Kuma di Perpustakaan Haruki Murakami di Universitas Waseda, Tokyo, Jepang, Rabu (22/9/2021). PM Jepang yang baru, Fumio Kishida, adalah alumnus universitas Waseda. (Sumber: AP Photo/Eugene Hoshiko)

Mr Kishida, yang pertama kali terpilih pada tahun 1993, adalah seorang politisi dinasti yang ayahnya Fumitake dan kakek Masaki keduanya anggota parlemen Majelis Rendah, berangkat dari rumah leluhur mereka di Hiroshima.



Sumber : Kompas TV/Straits Times/Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x