> >

Yordania Memberi Reaksi Keras Atas Pandora Papers, Katakan Laporan itu Terdistorsi

Kompas dunia | 5 Oktober 2021, 03:05 WIB
Raja Abdullah II saat memberikan pernyataan soal dukungan Yordania terhadap Palestina. (Sumber: Royal Hashemite Court via Arab News)

Baca Juga: Yordania Kini Bela Suriah Usai Presiden Suriah Bashar al-Assad Telepon Raja Yordania Abullah II

Pandora Papers mengklaim sebagai investigasi terbesar dalam sejarah jurnalisme yang mengungkap sistem keuangan bayangan yang menguntungkan orang-orang paling kaya dan berkuasa di dunia. (Sumber: Kompas TV)

Pengadilan kerajaan mengatakan "bukan rahasia lagi bahwa Yang Mulia memiliki sejumlah apartemen dan tempat tinggal di Amerika Serikat dan Inggris. Ini bukan hal yang aneh atau tidak pantas."

"Yang Mulia menggunakan properti ini selama kunjungan resmi dan menjamu pejabat dan pejabat asing di sana. Raja dan anggota keluarganya juga tinggal di beberapa properti ini selama kunjungan pribadi."

Pernyataan itu mengatakan, lokasi properti itu tidak diumumkan karena masalah keamanan dan privasi, dan bukan karena kerahasiaan atau upaya untuk menyembunyikannya, seperti yang diklaim oleh laporan-laporan ini.

"Dengan demikian, tindakan mengungkapkan alamat ini oleh beberapa media adalah pelanggaran keamanan yang mencolok dan ancaman bagi keselamatan Yang Mulia dan keluarganya," tutur Istana Yordania.

"Setiap tuduhan yang menghubungkan properti pribadi ini dengan dana publik adalah upaya yang tidak berdasar dan disengaja untuk memutarbalikkan fakta," tambahnya.

Baca Juga: Yordania Kini Bela Suriah Usai Presiden Suriah Bashar al-Assad Telepon Raja Yordania Abullah II

Istana Yordania juga menekankan, "Semua keuangan publik dan bantuan internasional tunduk pada audit profesional, dan alokasinya sepenuhnya dipertanggungjawabkan oleh pemerintah dan entitas donor."

Dikatakan, tuduhan yang dibuat di Pandora Papers adalah fitnah dan dirancang untuk menargetkan reputasi Jordan serta kredibilitas Yang Mulia dan peran penting yang dia mainkan secara regional dan internasional.

Dalam pertemuannya dengan sesepuh suku, Abdullah menggemakan kata-kata itu.

"Kerajaan menikmati penghargaan dan dukungan dari negara-negara yang bersaudara dan bersahabat, dan memiliki peran yang kuat dan berpengaruh di kancah regional dan internasional," katanya.

"Ini bukan pertama kalinya Yordania menjadi sasaran," katanya, seraya bersumpah bahwa negaranya akan "tetap kuat".

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU