> >

WHO Peringatkan Potensi Kolapsnya Sistem Kesehatan Afghanistan

Kompas dunia | 22 September 2021, 00:00 WIB
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (ketiga dari kiri, berkacamata) berkunjung ke sebuah rumah sakit di Kabul, Afghanistan, beberapa waktu lalu. (Sumber: Akun Twitter Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus)

KABUL, KOMPAS.TV - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan tragedi yang akan terjadi jika sistem kesehatan Afghanistan kolaps.

Hal tersebut diungkapkannya setelah berkunjung ke sejumlah rumah sakit di Kabul dan bertemu dengan pejabat-pejabat Taliban pada pekan ini.

“Kesehatan adalah pelayanan yang mesti berlanjut sepanjang waktu. Jika sistem kesehatan Afghanistan kolaps, tragedinya akan lebih buruk dan lebih banyak nyawa yang akan hilang,” kata Ghebreyesus melalui cuitan di akun pribadinya, @DrTedros, Selasa (21/9/2021).

Dalam cuitan lainnya, dia juga menyebutkan tentang persoalan-persoalan akut yang menjangkiti sistem kesehatan Afghanistan yaitu kurangnya peralatan, obatan-obatan, petugas, anggaran, dan terjadinya “brain drain” atau perginya tenaga-tenaga ahli dan terampil dari sebuah negara.

“Semua ini sudah mengakibatkan kematian di kalangan rakyat Afghanistan,” cuit Ghebreyesus.

Baca Juga: Warga Afghanistan Keluhkan Kenaikan Harga Bahan Bakar

Dia juga menyoroti tentang nasib para perawat yang belum menerima gaji selama tiga bulan.

“Hati saya hancur mendengar para perawat yang telah bekerja siang malam, belum menerima gaji selama tiga bulan. Mereka melakukan pekerjaan yang paling tak ternilai harganya dalam situasi yang paling sulit – menyelamatkan nyawa! Kita harus tinggal dan mengantarkan dukungan untuk kebutuhan mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, juru bicara pemerintah Afghanistan di bawah Taliban, Emirat Islam Afghanistan, Zabihullah Mujahid mengatakan, dalam kunjungannya ke Afghanistan, Ghebreyesus bertemu dengan Perdana Menteri Mullah Mohammad Hassan Akhund dan berjanji akan terus membantu negara tersebut.

“Sebuah pertemuan yang baik. Sebuah janji dibuat tentang bantuan lebih banyak dalam bentuk obat-obatan akan dikirim ke Afghanistan,” kata Mujahid seperti dikutip dari media lokal Ariana News, Selasa.

Penulis : Edy A. Putra Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU