> >

Pemerintahan dan Kabinet Taliban Disambut AS dan Uni Eropa dengan Waspada

Kompas dunia | 9 September 2021, 07:59 WIB
Perempuan Afghanistan berkumpul untuk menuntut hak-hak mereka di bawah pemerintahan Taliban dalam sebuah protes di Kabul, Afghanistan, Jumat, 3 September 2021. Pada Senin, 6 September 2021, mahasiswa kembali ke kampus dengan dilakukan pemisahan antara mahasiswa perempuan dan laki-laki. (Sumber: Associated Press)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah Taliban mengumumkan pemerintahan dan orang-orang yang duduk dalam kabinetnya, Rabu (8/9/2021) Amerika serikat dan Uni Eropa menyambutnya dengan waspada.  

Apalagi, dari beberapa nama di yang masuk dalam jajaran pemerintahan, ada yang diincar untuk ditangkap Amerika.

Ketika para menteri yang baru diangkat dan wakil-wakil mereka mulai bekerja setelah mereka ditunjuk Selasa (7/9) malam, penjabat Perdana Menteri Mohammad Hasan Akhund mendesak mantan pejabat yang melarikan diri dari Afghanistan untuk kembali, dengan mengatakan keselamatan mereka akan dijamin.

"Kami telah menderita kerugian besar untuk momen bersejarah ini dan era pertumpahan darah di Afghanistan telah berakhir," katanya kepada Al Jazeera.

Puluhan ribu orang pergi setelah Taliban merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus menyusul kampanye militer kilat, banyak dari mereka para profesional yang takut akan pembalasan karena hubungan mereka dengan pemerintah yang didukung Barat.

Di Kabul, lusinan perempuan turun ke jalan lagi untuk menuntut perwakilan dalam pemerintahan baru dan agar hak-hak mereka dilindungi.

Secara lebih luas, orang-orang mendesak para pemimpin untuk menghidupkan kembali ekonomi Afghanistan, yang menghadapi inflasi yang tajam, kekurangan pangan yang diperburuk oleh kekeringan dan kemungkinan pemotongan bantuan internasional karena negara-negara menjauhkan diri dari Taliban.

Baca Juga: Klaim Lebih Inklusif, tetapi Tak Ada Representasi Perempuan di Kabinet Taliban

Amerika Serikat menggarisbawahi kewaspadaannya pada Rabu. "Ini adalah kabinet sementara," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan. "Tidak seorang pun dalam pemerintahan ini, baik presiden maupun siapa pun di tim keamanan nasional, akan menyarankan bahwa Taliban dihormati dan dihargai sebagai anggota komunitas global."

Pengumuman Taliban tentang pemerintahan baru pada Selasa secara luas dilihat sebagai sinyal bahwa mereka tidak ingin memperluas basis mereka dan menghadirkan wajah yang lebih toleran kepada dunia.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU