> >

India Jerat Keluarga Pemimpin Perlawanan Kashmir dengan UU Anti-teror

Kompas dunia | 5 September 2021, 16:51 WIB
Pemimpin separatis Kashmir Syed Ali Shah Geelani melambaikan tangan ke arah media sebelum ditahan di Srinagar, India, dalam file foto bertanggal 8 September 2010. (Sumber: AP Photo/Altaf Qadri, File)

Namun sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah orang yang diyakini sebagai anggota keluarga Geelani yang sebagian besar perempuan, berusaha mencegah polisi bersenjata untuk masuk ke ruangan tempat jenazah yang diselimuti bendera Pakistan, berada.

Video tersebut juga menunjukkan, setelah merebut jenazah, polisi mengunci keluarga dan kerabat Geelani di dalam ruangan tersebut.

Baca Juga: Penuhi Undangan Taliban, Kepala Badan Intelijen Pakistan Tiba di Kabul

Kashmir menjadi rebutan antara India dan Pakistan yang masing-masing menguasai sebagian wilayah tersebut, namun mengklaim memilikinya sepenuhnya.

Geelani memimpin pergerakan Kashmir untuk menentukan nasib sendiri dan mendukung bergabungnya wilayah tersebut dengan Pakistan.

Pemberontak telah mengobarkan perlawanan terhadap India sejak 1989. Kashmir menjadi salah satu wilayah paling termiliterisasi di dunia.

Puluhan ribu warga sipil, pemberontak, dan pasukan pemerintah telah terbunuh dalam konflik berkepanjangan itu.

Sementara itu, pada Minggu, pihak berwenang melonggarkan sebagian pembatasan yang diterapkan menyusul meninggalnya Geelani.

Beberapa kendaraan mulai terlihat di jalanan, dan pedagang membuka dagangannya di beberapa bagian Srinagar.

Sinyal telepon selular sudah kembali tersedia sejak Jumat (3/9/2021). Namun, pemadaman jaringan internet dan pembatasan pergerakan manusia masih berlaku di sebagian besar wilayah Lembah Kashmir.

Baca Juga: Pakistan Desak Upaya Internasional untuk Bantu Afghanistan

Penulis : Edy A. Putra Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU