> >

Hindari Taliban, Pasukan Khusus Inggris SAS Memakai Burqa dan Menyamar sebagai Perempuan

Kompas dunia | 5 September 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi burqa. Pasukan khusus Inggris SAS menggunakan burqa dan menyamar sebagai perempuan untuk meloloskan diri dari Taliban. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul)

KABUL, KOMPAS.TV - Pasukan khusus Inggris SAS menggunakan burqa dan menyamar sebagai perempuan saat berusaha menghindari Taliban kala menuju Bandara Kabul.

Hal itu terjadi sebelum Inggris memulangkan seluruh militernya dari Afghanistan.

Awalnya,  sekitar 20 pasukan itu berpergian ratusan mil, melewati sejumlah blokade yang dilakukan Taliban.

Mereka juga harus  menggunakan taksi, setelah mereka diberitahu tak ada helikopter yang bisa menjemput mereka.

Baca Juga: Mantan Polisi Perempuan Afghanistan Ungkap Penyiksaan Taliban Padanya

Ketika itu, mereka tengah melakukan sebuah misi di selatan Afghanistan.

Namun, ketika warga asing banyak yang meninggalkan Afghanistan,   mereka pun diperintahkan untuk menuju Bandara Kabul untuk dievakuasi.

Seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (4/9/2021), demi bisa lolos dari Taliban mereka pun menyamar menjadi perempuan dan menggunakan burqa.

Burqa itu mereka dapatkan dari seorang polisi Afghanistan yang membantu mereka untuk lolos.

Mereka kemudian berhasil menghindari penangkapan setelah mengibarkan bendera Taliban.

Kepada pasukan Taliban yang berjaga,  mereka mengaku pergi ke Kabul untuk menyambut anggota Taliban sebagai pahlawan pembebasan.

Ketika sampai di Bandara,  mereka pun kemudian membuka penyamaran dan meminum secangkir teh untuk merayakannya.

Baca Juga: Dengar Kabar Panjshir Direbut, Tentara Taliban Lepas Tembakan ke Udara, 17 Warga Tewas

“Tim SAS telah berada di Afghanistan selama beberapa bulan, dan melakukan misi rahasia ketika semuanya terjadi (Taliban menguasai Kabul),” tutur seorang sumber dari militer Inggris.

Menurut sumber tersebut, pasukan itu harus membatalkan operasi dan bersiap untuk ekstraksi ke Kabul.

“Pasukan itu kemudian membuat perlengkapan mereka, kecuali senjata dan amunisi serta menutupi tubuh mereka dengan burqa. Mereka kemudian membeli lima taksi, yang mengantarkannya ke Kabul,” kata sumber tersebut.

“Setiap kali diberhentikan, seorang tentara Afghanistan menjelaskan mereka adalah perempuan yang taat dan ingin menyambut Taliban kembali ke Afghanistan. Itu bekerja,” tambahnya.

Ia mengakui ada beberapa saat mereka dicurigai, namun anggota Taliban berkeberatan untuk membuka burqa dari perempuan.

Saat tiba di Kabul, mereka langsung mengemudi secepat dan sedekat mungkin dengan airport, sebelum meninggalkan mobil.

Setelah itu mereka sempat harus terhenti di beberapa pos pemeriksaan, namun kemudian bisa mencapai gerbang dan mengakui siapa diri mereka kepada penjaga.

Baca Juga: Pemimpin Anti-Taliban Dukung Demonstrasi Perempuan Afghanistan, Dipanggil Saudari yang Terhormat

Sumber tersebut mengatakan penjaga yang merupakan prajurit Amerika Serikat (AS) sempat kaget, setelah mereka mengatakan jati dirinya adalah SAS.

“Pasukan itu kemudian di bawa ke suatu ruangan, di mana mereka menanggalkan burqa dan diminta untuk melapor ke pejabat Inggris,” tambahnya.

“Ketika ditanya apakah mereka membutuhkan sesuatu, sersan mayor di pasukan itu menjawab bahwa mereka hanya membutuhkan teh,” lanjutnya.

Saat ditanyakan tentang operasi yang dilakukan oleh pasukan khusus tersebut, Kementerian Pertahanan Inggris menolak menjawabnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Daily Star


TERBARU