> >

Masjid di Kanada Dapat Surat Ancaman dari Ku Klux Klan, Disuruh Tutup

Kompas dunia | 3 September 2021, 11:20 WIB
Surat ancaman dari Ku Klux Klan yang dikirimkan kepada Masjid di Kanada. (Sumber: Vancouver Sun)

LANGLEY, KOMPAS.TV - Sebuah surat ancaman diterima oleh Masjid di Kanada, dan Ku Klux Klan diyakini sebagai pengirimnya.

Surat itu dikirimkan ke Masjid Pusat Kegiatan Islam Langley di Kota Langley, Kanada, Kamis (26/8/2021).

Surat tersebut mengancam agar masjid dan pusat kegiatan Islam itu ditutup dalam dua bulan.

Di dalam surat tersebut juga terdapat tulisan yang mengagungkan Pemimpin Nazi, Adolf Hitler.

Baca Juga: Investigasi Kasus Jatuhnya Pesawat MH17 Berlanjut, Rusia Dimintai Keterangan

Tak ayal, surat tersebut membuat komunitas Muslim di area tersebut merasa sangat terguncang.

“Ini menciptakan ketakutan di dalam komunitas, dan menjadi target secara terus menerus menjadi agak frustasi, terutama di tempat ibadah kita sendiri,” tutur Anggota Dewan Nasional Muslim Kanada, Fatema Abdalla dikutip dari Vancouver Sun.

Pihak Pusat Kegiatan Islam mengatakan surat tersebut merupakan ancaman yang menyasar anggota komunitas Muslim Langley.

Dalam foto yang tersebar di media sosial, surat tersebut berisi huruf-huruf dari surat kabar yang ditempel dalam selembar kertas.

Surat itu berisi ancaman kekerasan jika Pusat Kegiatan Islam Langley tak ditutup.

Mereka juga merujuk pada aksi Brenton Tarrant, yang menyerang dua masjid di Selandia Baru pada 2019 dan menewaskan 51 orang.

Baca Juga: Kisah Haru Pengungsi yang Kabur dari Afghanistan, Beruntung karena Bekerja di Bandara Kabul

Tarrant sendiri saat ini dihukum penjara seumur hidup atas aksinya.

Pihak masjid pun telah melaporkan surat tersebut kepada polisi, dan menambahkan seharusnya kasus tersebut diinvestigasi dari sudut pandang motivasi kebencian.

Kepolisian Langley dikabarkan tengah bekerja dengan Pemimpin Pusat Kegiatan Islam untuk memastikan keamanan masjid.

“Sangat mengkhawatirkan ketika sesuatu seperti ini terjadi di komunitas. Sikap seperti ini tak bisa ditoleransi,” tutur Sersan Loi Lyn, Rabu (1/9/2021).

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Vancouver Sun


TERBARU