> >

India Mulai Buka Sekolah Meski Laju Covid-19 Masih Mengkhawatirkan

Kompas dunia | 2 September 2021, 11:13 WIB
Seorang pria mensanitasi ruangan kelas di New Delhi, India, Selasa, 31 Agustus 2021. India mulai membuka sekolah tatap muka, meski di tengah kekhawatiran virus yang masih meningkat. (Sumber: Associated Press)

NEW DELHI, KOMPAS.TV - India mulai membuka sekolah tatap muka, Rabu (1/9/2021) setelah menutup sekolah selama hampir 18 bulan. Pihak berwenang memberi lampu hijau untuk pembukaan sekolah tatap muka, meski ada kekhawatiran dari orang tua akan laju Covid-19 yang masih meningkat.

Sekolah dan perguruan tinggi di enam negara bagian kembali dibuka secara bertahap dengan menggunakan protokol kesehatan. Di New Delhi, semua staf dan guru harus divaksinasi dan kelas hanya boleh diisi sebayak 50 persen dari keseluruhan kapasitas. Tempat duduk diatur untuk menjaga jarak dan meja disanitasi.

Meskipun demikian, masih ada kekhawatiran yang besar di kalangan orang tua murid untuk mengantar anak-anaknya kembali ke sekolah. Nalini Chauhan, seorang orang tua murid, mengalami trauma karena kehilangan suaminya akibat virus corona pada tahun lalu.

Baca Juga: Cakupan Vaksinasi Meningkat Tajam, 65 Persen Warga India Sudah Divaksin Covid-19

“Trauma itu ada untuk kami dan itulah yang menghentikan saya untuk keluar rumah. Kami tidak pergi ke mal, kami tidak pergi berbelanja. Jadi kenapa (anak saya) harus sekolah sekarang?” katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Kehidupan perlahan-lahan kembali normal di India setelah trauma gelombang virus corona yang ganas pada awal tahun ini membuat kehidupan di negara itu terhenti. Puluhan juta orang sakit, dan menyebabkan ratusan ribu orang meninggal.

Infeksi harian baru telah turun tajam sejak mencapai puncaknya pada Mei lalu. Tetapi pada hari Sabtu, India mencatat 46.000 kasus baru, tertinggi selama dua bulan terakhir.

Peningkatan tersebut telah menimbulkan pertanyaan tentang pembukaan sekolah tatap muka. Namun di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa risiko penularan pada anak-anak rendah dan pembukaan sekolah sangat mendesak bagi siswa miskin yang tidak memiliki akses ke internet.

“Jawaban sederhananya adalah tidak pernah ada waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu selama pandemi,” kata Jacob John, Profesor Kedokteran di Christian Medical College, Vellore. “Ada risiko, tetapi hidup harus terus berjalan – dan Anda tidak dapat melanjutkan kehidupan tanpa sekolah,” ucap dia menambahkan.

Baca Juga: Dihantam Varian Delta, Ekonomi India Masih Bisa Tumbuh 21 Persen

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU