> >

Nasib Pengungsi Afghanistan di Indonesia di Tengah Situasi Kabul usai Taliban Berkuasa

Kompas dunia | 20 Agustus 2021, 17:23 WIB
Poster mantan presiden Afghanistan terguling Ashraf Ghani di Kabul yang setengah terkoyak (Sumber: France24)

"Saya tidak tahu bagaimana masa depan sepak bola di Afghanistan. Bagaimana nasib perempuan, dan olahraga. Dan bagaimana dengan perempuan yang ingin sekolah. Saya berharap Afganistan akan menjadi lebih baik, tapi saya tidak punya banyak harapan," ujarnya.

Data UNHCR, pengungsi Afghanistan di Indonesia mencapai 55 persen dari 13.743 pengungsi dan pencari suaka.

Pengungsi Afghanistan di Jakarta tinggal di posko pengungsian eks gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat. 

Baca Juga: Pilu, Warga Afghanistan Ini Serahkan Anaknya ke Tentara Melalui Tembok Bandara untuk Diselamatkan

Ada juga yang memilih mendirikan tenda trotoar di depan kantor UNHCR, Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat.

Selain Azis ada Wahid Ali yang juga tidak bisa berbuat banyak. Selama sembilan tahun tinggal di Indonesia ia dan para pengungsi lainnya tidak mendapat harapan yang diiginkan, baik dari Indonesia maupun Afghanistan.

Membuka pintu

LSM Perkumpulan Suaka menyerukan kepada semua komunitas internasional, negara-negara untuk membuka pintu bagi rakyat Afghanistan, yang melarikan diri demi keselamatan mereka. Termasuk Indonesia.

Baca Juga: Taliban Kembali Kuasai Afghanistan, BIN Lakukan Deteksi Dini di Indonesia, Ada Apa?

Ketua Perkumpulan Suaka Rizka Argadianti Rachmah berharap pemerintah Indonesia dapat mengambil tindakan kemanusiaan kepada warga Afghanistan yang lolos dari konflik di negara tersebut.

Menurut Rizka dari data UNHCR, Indonesia merupakan populasi terbesar pengungsi Afghanistan di Asia Tenggara. 

Dengan kondisi saat ini, pihaknya mendorong agar pemerintah mengelurakan kebijakan dalam merespons konflik di Afghanistan.

Baca Juga: Profil Salima Mazari, Gubernur Perempuan yang Ditangkap Taliban

Semisal membuka perbatasan untuk mengakomodasi pengungsian dari Afghanistan dan membangun layanan kemanusiaan yang komprehensif bagi mereka yang lolos dari konflik.

“Kami memahami bahwa Covid-19 pandemi telah berdampak banyak negara, namun karena alasan kemanusiaan, kami mendesak semua negara untuk membantu rakyat Afghanistan dengan membuka pintu mereka untuk melindungi mereka, ” ujar Rizka.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/DW


TERBARU