> >

Adik Kim Jong-Un Ancam Perkuat Senjata Nuklir Jika AS Korea Selatan Gelar Latihan Militer Gabungan

Kompas dunia | 10 Agustus 2021, 15:31 WIB
Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, saat berpidato dalam pertemuan politbiro di Pyongyang, Korea Utara, 30 Juni 2021. (Sumber: KCNA)

PYONGYANG, KOMPAS.TV – Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, Kim Yo Jong, memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa Pyongyang akan meningkatkan persenjataan nuklir dan militernya sebagai respons latihan militer gabung AS – Korea Selatan yang akan digelar bulan ini.

“Kami didorong untuk lebih memperkuat pertahanan nasional kami dan kemampuan serangan pendahuluan untuk segera merespons setiap aksi militer yang ditujukan kepada kami, dan ancaman militer AS yang semakin penuh kebencian,” ujar Kim dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor berita pusat Korea KCNA, Selasa pagi (10/8/2021).

Saat menyebut “kemampuan serangan pendahuluan”, Kim tampaknya merujuk pada kemampuan senjata nuklir Korea Utara. Istilah ini kerap digunakan untuk mempromosikan perkembangan nuklir negara itu di masa lalu.

“AS dan Korea Selatan, setelah mengabaikan peringatan berulang kami dan malah tetap akan menggelar latihan perang yang berbahaya, tentu saja telah membawa ancaman keamanan nasional yang parah pada diri mereka sendiri,” tandas Kim Yo Jong seperti dilansir dari North Korea News, Selasa (10/8/2021).

Baca Juga: Siapa Kim Yo Jong, Mesin Propaganda di Balik Kim Jong Un?

“Supaya perdamaian tetap ada di semenanjung, pasukan invasi dan peralatan perang AS di Korea Selatan harus dipindahkan,” kata dia menuntut.

Pada awal bulan ini, Kim telah memperingatkan Washington dan Seoul bahwa mereka akan menghadapi “keputusasaan” jika mereka tetap menggelar latihan bersama. Peringatan itu dilontarkan Kim beberapa hari setelah kedua negara Korea itu kembali mengaktifkan jalur komunikasi utama. Namun, latihan pertahanan tahunan itu tampaknya akan tetap berlangsung seperti dijadwalkan.

Kim Yo Jong yang menjabat sebagai wakil direktur departemen di Partai Pekerja Korea yang berkuasa, merinci pemahaman Korea Utara terkait latihan pada bulan Agustus itu. “Latihan itu akan terdiri dari pelatihan staf manajemen krisis pada 10 – 13 Agustus dan latihan pos komando gabungan pada 16 – 26 Agustus,” demikian bunyi pernyataan Kim Yo Jong.

Baca Juga: Kim Jong-Un Tetap Kembangkan Nuklir Meski Korea Utara Dilanda Krisis Ekonomi dan Kelaparan

Meski begitu, Kim kembali menegaskan sikap Pyongyang bahwa ukuran dan format latihan gabungan itu tidak untuk dinegosiasikan, dan harus dihentikan sepenuhnya.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Purwanto

Sumber : North Korea News/KCNA


TERBARU