> >

AS "Usir" 24 Diplomat Rusia Paling Lambat 3 September, Sebut Masa Berlaku Visa Habis

Kompas dunia | 3 Agustus 2021, 06:11 WIB
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price membantah bahwa perintah meninggalkan AS bagi 24 diplomat Rusia itu merupakan aksi balasan dalam jumpa pers di Washington, AS, Senin (2/8/2021). Price menyebut bahwa masa berlaku visa para diplomat tersebut telah habis. (Sumber: AP Photo)

“Misi diplomatik Rusia di AS masih tetap dipaksa untuk bekerja di bawah pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (Pembatasan ini) tidak hanya tetap berlaku, tapi malah ditingkatkan,” ungkap Antonov.

“Pengusiran para diplomat diterapkan dengan dalih yang dibuat-buat. Desember lalu, Departemen Luar Negeri secara sepihak menetapkan pembatasan 3 tahun pada periode penugasan untuk personel Rusia di AS yang, sepanjang yang kami tahu, tidak diterapkan bagi negara lain,” paparnya.

Baca Juga: AS Ungkap 27 Kantor Kejaksaan Mereka Diretas, Rusia Dituduh Pelakunya

Beberapa hari sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan PHK atas 182 staf asal Rusia yang bekerja di fasilitas AS di Rusia untuk memenuhi larangan mempekerjakan staf lokal yang diberlakukan Kremlin pada awal tahun ini.

Larangan itu merupakan balasan atas pengusiran para diplomat Rusia dan balas dendam atas penutupan sejumlah fasilitas diplomatik di setiap negara.

Pengusiran dan penutupan itu dilakukan sebagai penerapan sanksi AS atas keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden AS tahun 2020, peracunan seorang mantan mata-mata Rusia di Inggris, penangkapan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny dan para pendukungnya, serta keterlibatan Rusia dalam peretasan lembaga federal AS SolarWind. Rusia membantah keterlibatannya dalam seluruh aktivitas itu.

Pasca pengumuman larangan itu, kedubes AS menangguhkan layanan konsuler rutin. Sejak Mei lalu, Kedubes AS di Moskow hanya memproses visa imigran dalam kasus darurat hidup atau mati.

Penangguhan layanan konsuler itu menyebabkan para pengusaha Rusia, mahasiswa pertukaran dan pasangan lintas negara terombang-ambing lantaran mereka tak lagi bisa memperoleh visa AS di Rusia.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU