> >

Gara-gara Cegukan Tak Berhenti, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dilarikan ke Rumah Sakit

Kompas dunia | 15 Juli 2021, 11:48 WIB
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan dirinya terbaring di tempat tidur rumah sakit dengan sejumlah sensor pemantau menempel di dadanya. Foto ini diunggah di akun Twitter Bolsonaro pada Kamis (15/7/2021). (Sumber: Twitter)

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.TV – Presiden Brasil Jair Bolsonaro (66) dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (14/7/2021) setelah mengalami cegukan tanpa henti selama 10 hari.

Melansir Associated Press, Bolsonaro dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Bersenjata di ibu kota Brasilia pada Rabu pagi.

Menurut pernyataan awal tim dokter yang memeriksa cegukannya, Bolsonaro merasa sehat.

Namun beberapa jam kemudian, kantor kepresidenan menyatakan bahwa dokter ahli bedah memutuskan memindahkan Bolsonaro ke Sao Paulo untuk menjalani pemeriksaan tambahan.

Dokter ahli bedah yang menangani Bolsonaro adalah dokter yang sama yang mengoperasi Bolsonaro seusai ditikam di bagian perut saat menggelar kampanye pemilihan presiden tahun 2018 silam.

Baca Juga: Cegukan 4 Hari Tanpa Henti, Pria Ini Positif Covid-19, Gejala Baru?

Pada Rabu malam, Rumah Sakit Nova Star merilis pernyataan bahwa presiden akan menerima “perawatan klinis konservatif”.

Ini berarti, Bolsonaro tak akan menjalani operasi untuk saat ini.

Di akun Twitternya, Bolsonaro mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan ia tengah terbaring di tempat tidur rumah sakit dengan mata tertutup, dan sejumlah sensor pemantau menempel di bagian dadanya.

Di tepi foto itu, sebuah tangan dalam balutan jubah hitam milik seseorang yang mengenakan kalung rosario bersalib emas tampak terulur menyentuh pundaknya.

Baca Juga: 12 Ribu Pasien Covid-19 di Brazil Meninggal dalam 3 Hari, Bolsonaro Disebut Lakukan ‘Genosida’

Sebelumnya, penikaman yang dialami Bolsonaro pada tahun 2018 menyebabkan kerusakan usus dan pendarahan dalam yang parah.

Sejak itu, Bolsonaro menjalani sejumlah operasi, dan sebagian di antaranya tak berhubungan dengan serangan penikaman itu.

Beberapa pekan terakhir dalam berbagai kesempatan, Bolsonaro tampak kesulitan berbicara akibat cegukan terus-menerus yang dialaminya.

“Saya minta maaf pada semua yang mendengarkan saya, karena saya cegukan, sekarang sudah hari kelima,” ujar Bolsonaro dalam wawancaranya dengan Radio Guaiba pada Rabu (7/7/2021) pekan lalu.

Sejumlah obat yang diberikan dokter seusai operasi gigi yang dijalaninya, kata Bolsonaro, kemungkinan jadi penyebabnya.

“Saya cegukan 24 jam setiap hari!”

Baca Juga: Ribuan Warga Brasil Demo Menuntut Presiden Jair Bolsonaro Lengser

Keesokan harinya, selama sesi siaran langsung Facebook mingguan, Bolsonaro meminta maaf lagi karena tak bisa mengekspresikan diri dengan baik lantaran cegukan yang selama seminggu.

Cegukan kronis, kata Dr Anthony Lembo, ahli gastroentrologi di Pusat Medis Beth Israel Deaconess di Boston, Amerika Serikat (AS), biasanya disebabkan masalah kesehatan lain, seperti usus yang tersumbat.

Masalah kesehatan ini, imbuhnya, kemungkinan memerlukan pembedahan.

Dalam beberapa kasus, bagian usus mungkin perlu diangkat.

“Mengangkat usus besar, itu bukan operasi kecil,” ujar Lembo.

Pada kasus operasi yang berulang, seperti dalam kasus Bolsonaro, tambah Lembo, tindakan intervensi akan menjadi lebih rumit.

Bolsonaro kini tengah berada di bawah tekanan yang menguat seiring penyelidikan kongres atas penanganan pemerintahannya terhadap pandemi Covid-19.

Bolsonaro juga menghadapi tudingan korupsi dalam akuisisi vaksin Covid-19. Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan, Bolsonaro berada di peringkat yang rendah.

Ini mengindikasikan, ia bisa kalah dalam pemilihan presiden tahun depan.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU