> >

Barang Bukti Ditemukan di Rumah Orang yang Diduga Dalangi Pembunuhan Presiden Haiti

Kompas dunia | 12 Juli 2021, 13:09 WIB
Tersangka pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise dilempar ke lantai setelah ditahan, di Direktorat Jenderal polisi di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 8 Juli 2021. Seorang hakim Haiti mengatakan Presiden Moise ditembak belasan kali dan kantor serta kamar tidurnya digeledah. (Sumber: AP Photo/Jean Marc Hervé Abélard)

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.TV – Kepolisian Haiti mengumumkan telah menangkap seseorang yang diduga mendalangi pembunuhan Presiden Jovenel Moïse. Tersangka merupakan warga Haiti yang pernah bermukim di Florida, Amerika Serikat (AS).

Melansir Associated Press pada Senin (12/7/2021), polisi menuduh Christian Emmanuel Sanon bekerja sama dengan orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan Moïse.

Kepala kepolisian Haiti, Leon Charles mengatakan, polisi menemukan sejumlah barang bukti di rumah Sanon di Haiti. Barang-barang itu antara lain sebuah topi berlogo penegak hukum narkoba AS (DEA), 20 kotak peluru, bagian-bagian senjata api, 4 plat nomer mobil dari Republik Dominika, 2 mobil dan sejumlah surat.

Baca Juga: Hakim Ungkapkan Presiden Haiti Sempat Disiksa dan Ditembak Belasan Kali Sebelum Dibunuh

Sanon berhubungan dengan sebuah perusahaan penyedia jasa keamanan alias sekuriti bagi para politisi, dan merekrut para tersangka pembunuhan Moise. Sanon terbang ke Haiti menggunakan sebuah pesawat jet pribadi ditemani beberapa tersangka.

Misi semula para tersangka adalah melindungi Sanon. Namun mereka kemudian menerima perintah baru untuk menangkap sang presiden.

“Operasinya bermula dari sana,” kata Charles.

Baca Juga: Haiti Minta Perlindungan Internasional, Ini Fakta Sejarah Mengerikan Haiti yang Terulang Lagi

“Sebanyak 22 tersangka tambahan bergabung dengan kelompok ini. Tapi situasinya kemudian berubah,” kata Charles seperti dikutip dari Kompas.com.

Presiden Haiti, Jovenel Moïse yang tewas ditembak di rumahnya dalam serangan pada Selasa (6/7/2021) malam. (Sumber: AP Photo/Richard Drew)

Lebih lanjut Charles menerangkan, 26 warga Kolombia terlibat dalam pembunuhan presiden Moise. Sebanyak 18 orang di antaranya telah ditangkap, bersama 3 warga Haiti. Menurut Charles, 5 tersangka lain masih buron, dan sedikitnya 3 tersangka tewas terbunuh.

“Mereka berbahaya,” ujar Charles. “Mereka sangat, sangat terlatih.”

Setelah Moise tewas dibunuh, kata Charles, salah seorang tersangka menelepon Sanon, yang kemudian menghubungi dua orang lain yang diyakini sebagai otak pembunuhan Moise. Namun, Charles tak menyebut apakah polisi telah mengantongi identitas dalang pembunuhan Moise.

Baca Juga: Salah Satu Tersangka Pembunuh Presiden Haiti Pernah Kerja Bareng Aktor Hollywood Sean Penn

Menurut Charles, otoritas Haiti memperoleh informasi tentang Sanon dari interogasi selama penyelidikan. “Polisi juga bekerja sama dengan pihak berwenang Kolombia untuk mengidentifikasi para tersangka pembunuh Moise, termasuk saat para tersangka meninggalkan Kolombia, juga yang mengongkosi tiket pesawat mereka,” kata Charles.

Sanon sempat tinggal di Broward County di Florida dan di Hillsborough County di Pantai Teluk, AS. Ia juga tercatat pernah tinggal di Kansas, Missouri. Ia mengajukan kebangkrutan pada tahun 2013 dan menyebut dirinya seorang dokter dalam unggahan video di YouTube bertitel “Kepemimpinan untuk Haiti”.

Dalam video itu, ia mengecam para pemimpin Haiti dan menyebut mereka korup.  Ia menuding mereka telah merampok sumber daya negara. “Mereka tidak peduli dengan negara dan rakyat Haiti,” katanya dalam video tersebut.

Sanon mengklaim, Haiti memiliki uranium, minyak dan sumber daya lain yang telah dimanfaatkan oleh para pejabat negara.

Baca Juga: 17 Tersangka Pembunuhan Presiden Haiti Ditangkap, Ada Warga Negara AS dan Mantan Tentara Kolombia

“Ini negara dengan banyak sumber daya,” katanya. “Sembilan juta orang tak mungkin hidup dalam kemiskinan saat kita punya banyak sumber daya di negara ini. Dunia harus menghentikan perbuatan korup mereka sekarang. Kami sudah muak. Kami butuh kepemimpinan baru yang akan mengubah hidup kami.”

Sementara itu, sejumlah pihak menentang Perdana Menteri Haiti sementara Claude Joseph, yang mengambil alih kekuasaan Haiti dengan dukungan polisi dan militer.

Istri Moise yang juga terluka tembak dalam serangan itu telah menjalani operasi dan kini tengah berada dalam pemulihan.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU