> >

Isaac Herzog Dilantik sebagai Presiden Israel Ke-11, Berjanji akan Jadi Presiden bagi Semua Kalangan

Kompas dunia | 8 Juli 2021, 00:37 WIB
Isaac Herzog (kiri) dilantik sebagai presiden baru Israel ke-11 didampingi Michael istrinya, menggantikan pendahulunya, Reuven Rivlin (kanan) di Yerusalem, Israel, Rabu (7/7/2021). (Sumber: Kobi Gideon / GPO)

YERUSALEM, KOMPAS.TV – Isaac Herzog (60), keturunan keluarga Zionis terkemuka, dilantik menjadi presiden baru Israel pada Rabu (7/7/2021).

Dengan satu tangan di atas Alkitab di hadapan Knesset – parlemen Israel – Herzog menjalani sumpah jabatan untuk menempa persatuan nasional dan berfungsi sebagai kompas moral negara.

Melansir Associated Press, upacara pelantikan berlangsung di gedung parlemen yang dihiasi buket bunga lili putih besar. Para rabi militer meniup terompet domba, disusul penampilan paduan suara anak-anak.

Herzog menggantikan Reuven Rivlin sebagai presiden Israel ke-11 dan akan menjabat selama 7 tahun. Ayah Herzog, Chaim Herzog, juga sempat menjadi presiden Israel tahun 1980-an dan menjadi duta besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga: Netanyahu Lengser, Akhiri 12 Tahun Pemerintahannya di Israel, Ini Penggantinya

Silsilah jabatan penting itu juga termasuk kakek Herzog, Yitzhak HaLevi Herzog, yang menjadi kepala rabi pertama di negara itu.

Pamannya, Abba Eban, menjabat sebagai menteri luar negeri dan duta besar untuk PBB dan Amerika Serikat (AS).

“Sebenarnya saya sedikit iri pada Anda,” ujar Rivlin dalam sebuah surat pada Herzog yang dipublikasikan di Twitter.

“Dalam waktu singkat Anda akan menemukan betapa besar dan luar biasa hak istimewa yang Anda miliki untuk menjadi presiden dari seluruh komunitas Israel yang beragam – Yahudi dan Arab, relijius dan sekuler, tua dan muda," sambungnya.

Baca Juga: Terancam Koalisi Oposisi Israel, Netanyahu Menegaskan Dirinya Korban Konspirasi

Herzog terpilih sebagai presiden oleh Knesset bulan lalu. Sebelumnya, ia menjabat sebagai kepala Partai Buruh dan kepala oposisi di parlemen.

Setelah meninggalkan dunia politik pada 2018, ia bertugas sebagai kepala Badan Yahudi, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja dekat dengan pemerintah Israel untuk mempromosikan imigrasi orang Yahudi ke Israel dan melayani komunitas Yahudi di luar negeri.

Menjabat sebagai presiden di tengah keretakan di kalangan masyarakat Israel, Herzog menyatakan akan menjadi “presiden bagi semua orang” dan bekerja untuk menjaga demokrasi Israel.

Baca Juga: Netanyahu Ternyata Sempat Berusaha Blokir Media Sosial saat Israel Menyerang Gaza

Meski sebagian besar fungsi presiden adalah untuk menerima tamu asing dan menjalankan peran-peran seremonial lain, presiden juga memiliki kekuatan untuk memberi pengampunan.

Ini bisa menjadi bagian dari agenda nasional, jika mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang tengah disidang atas tuduhan korupsi, divonis bersalah.

Presiden juga bertanggung jawab menyeleksi seorang pemimpin partai politik untuk membentuk koalisi pemerintahan.

Selain itu, presiden juga bertugas sebagai perdana menteri setelah pemilihan parlemen, tugas yang telah dijalankan Rivlin sebanyak 5 kali saat menjabat, sebagian besar setelah pemilihan parlemen pada 23 Maret lalu.

Pelantikan Herzog digelar kurang dari sebulan setelah Israel mengambil sumpah pemerintahan baru di bawah Perdana Menteri Naftali Bennett, yang mencapai kesepakatan koalisi dengan Menteri Luar Negeri Yair Lapid.

Netanyahu dilengserkan dari jabatannya setelah 12 tahun bertugas sebagai perdana menteri – terpanjang dalam sejarah Israel – dan kini menjabat sebagai pemimpin oposisi.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU