> >

Penarikan Tentara AS dari Afghanistan Tak Terkoordinasi, Puluhan Penjarah Serbu Pangkalan Bagram

Kompas dunia | 3 Juli 2021, 03:45 WIB
Sebuah gerbang Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan. Bagram terletak sekitar 1 jam berkendara dari ibukota Kabul, Afghanistan. Foto diambil pada Jumat (25/6/2021). (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul)

KABUL, KOMPAS.TV – Setelah hampir 20 tahun, militer Amerika Serikat (AS) meninggalkan Lapangan Terbang Bagram yang menjadi pusat komando militer AS selama operasi mengusir Taliban dan memburu para teroris serangan 9/11 di AS.

Namun, kepergian tentara AS pada Kamis (1/7/2021) malam tidak dikoordinasikan dengan pejabat setempat. Akibatnya, puluhan penjarah menyerbu masuk melalui gerbang yang tak dijaga pada Jumat (2/7/2021) keesokan paginya, sebelum kemudian tentara Afghanistan mengambil alih kekuasaan.

“Sayangnya, tentara AS pergi tanpa koordinasi dengan pejabat distrik Bagram atau kantor gubernur,” ujar Darwaish Raufi, pengelola distrik Afghanistan untuk Bagram. “Sekarang tentara Afghanistan kami sudah berhasil menguasai baik di dalam maupun di luar pangkalan.”

Baca Juga: Joe Biden Janjikan Terus Dukung Pemerintahan Sah Afghanistan Meski Pasukan AS Ditarik Pulang

Menurut Raufi, para penjarah sempat menggeledah sejumlah gedung sebelum kemudian diringkus oleh Pasukan Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan (ANDSF) yang datang untuk mengambil alih. “Mereka dihentikan, sebagian dari mereka ditangkap dan dibersihkan dari pangkalan,” katanya.

Namun, Wakil Juru Bicara Menteri Pertahanan Afghanistan, Fawad Aman, tak mengatakan apa-apa tentang penjarahan yang terjadi. Ia hanya menyatakan bahwa pangkalan telah diserahterimakan, dan ANDSF akan melindungi pangkalan dan menggunakannya untuk memerangi terorisme.

Baca Juga: Mantan Menhan AS Donald Rumsfeld Meninggal, Bertanggung Jawab atas Invasi Irak dan Afghanistan

Melansir Associated Press pada Jumat (2/7/2021), Bagram diserahterimakan ke ANDSF. Menurut salah seorang pejabat yang menolak diidentikasi, komandan tertinggi AS di Afghanistan, Jenderal Austin S Miller, “masih mempertahankan seluruh kemampuan dan otoritas untuk melindungi pasukan.”

Komandan tertinggi AS di Afghanistan, Jenderal Austin S Miller bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di istana kepresidenan di Kabul, Afghanistan, Jumat (2/7/2021). (Sumber: Presidential Palace via AP)

Pada Jumat, Miller bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Keduanya, menurut cuitan dari akun istana kepresidenan Afghanistan, mendiskusikan “lanjutan bantuan dan kerja sama AS dan Afghanistan, khususnya dalam mendukung pasukan pertahanan dan keamanan.”

Baca Juga: Tegaskan Komitmen untuk Terus Berunding, Taliban Kukuh Sistem Islam Satu-satunya Jalan Afghanistan

AS telah berkomitmen untuk membayar hampir senilai USD4 miliar (atau senilai hampir Rp58 triliun) setiap tahun hingga tahun 2024 untuk membiayai pasukan keamanan nasional Afghanistan.

Penarikan pasukan AS dari Bagram juga disambut hangat oleh Taliban. “Ini langkah positif,” sebut juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid lewat cuitannya. “Kami juga mendesak agar semua pasukan asing ditarik dari seluruh bagian negeri.”

Pemerintahan AS sebelumnya telah menandatangani kesepakatan dengan Taliban dan berjanji untuk menarik seluruh pasukan AS dari Afghanistan.

Baca Juga: Warga Afghanistan Putuskan Angkat Senjata untuk Lawan Taliban

Penarikan pasukan AS dari Bagram merupakan indikasi paling jelas bahwa 2.500 – 3.500 pasukan AS terakhir telah dan atau hampir meninggalkan Afghanistan.

Penarikan pasukan ini berlangsung beberapa bulan sebelum janji Presiden AS Joe Biden yang menyebut bahwa pasukan AS akan ditarik hingga maksimal 11 September mendatang.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU