> >

Erdogan Mulai Langkah Pertama Proyek Gila Kanal Istanbul

Kompas dunia | 27 Juni 2021, 00:19 WIB
Dilatari gedung-gedung bertingkat Istanbul, inilah pemandangan bendungan Sazlidere yang berdekatan dengan lokasi konstruksi jembatan pertama proyek Kanal Istanbul, Kamis (24/6/2021). Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berencana membangun kanal alternatif kontroversial di utara Istanbul yang akan memotong Selat Bosporus. Banyak yang menentang proyek ini, karena dikhawatirkan akan merusak lingkungan. (Sumber: AP Photo/Emrah Gurel)

ISTANBUL, KOMPAS.TV – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (26/6/2021) melakukan langkah pertama memulai konstruksi pembangunan kanal kapal yang melintasi Istanbul. Kanal ini, kata Erdogan, akan memudahkan lalu lintas pelayaran di Selat Bosporus.

“Hari ini kami akan membuka lembaran baru sejarah perkembangan Turki,” kata Erdogan dalam upacara peletakan batu pertama jembatan di Sazlidere di barat Istanbul.

“Kami melihat Kanal Istanbul sebagai proyek untuk menyelamatkan masa depan Istanbul, untuk memastikan keselamatan jiwa dan harta benda di Bosporus Istanbul dan warga di sekitarnya.”

Gagasan membangun kanal yang menghubungan Laut Marmara dan Laut Hitam, yang disebut Erdogan sebagai “proyek gila” itu, pertama kali diusulkan pada tahun 2011 dan dihidupkan kembali tiga tahun lalu.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Resmikan Masjid Raya di Alun-Alun Taksim Kota Istanbul

Pemerintah Turki mengatakan, kanal sepanjang 45 kilometer itu akan mengurangi beban di Bosporus, salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, dan mengurangi risiko kecelakaan.

Namun, penentang Erdogan mengklaim, proyek kanal itu hanya akan memberi sedikit manfaat dan akan menyebabkan kerusakan ekologis di kawasan itu. Pun, meningkatkan bahaya yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan membebani Turki dengan banyak hutang.

Kata Erdogan, proyek senilai USD15 miliar (atau hampir Rp217 triliun) itu akan selesai dalam waktu 6 tahun.

“Dengar, ini bukan upacara pembukaan air mancur,” kata Erdogan. “Hari ini kita sedang meletakkan fondasi salah satu kanal percontohan di dunia.”

Struktur pertama proyek, sebuah ruas jembatan jalan raya dengan 8 lajur sepanjang 840 meter, akan menghubungkan Jalan Raya Marmara Utara yang juga terhubung dengan proyek-proyek infrastruktur terbaru lainnya, yakni sebuah bandara baru dan persimpangan Bosporus ketiga.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU