> >

Dikaitkan Eksekusi Massal Tahanan Politik, Presiden Baru Iran: Yang Saya Lakukan untuk Membela HAM

Kompas dunia | 21 Juni 2021, 23:55 WIB
Ebrahim Raisi terpilih sebagai presiden baru Iran, Sabtu (19/6/2021). (Sumber: AP Photo/Ebrahim Noroozi)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Presiden baru Iran, Ebrahim Raisi akhirnya angkat bicara karena dikaitkan dengan eksekusi masal tahanan politik pada 1988.

Raisi dianggap terlibat dalam eksekusi massal tersebut ketika dirinya masih menjadi wakil jaksa di Teheran.

Grup Hak Asasi Manusia (HAM) menyebut Raisi sebagai salah seorang anggota yang dikenal sebagai Komite Kematian.

Komite tersebut diyakini telah memerintahkan eksekusi dan penghilangan ribuan tahanan politik.

Baca Juga: Ebrahim Raisi Terpilih Jadi Presiden Iran, Israel Ungkap Kekhawatiran

Kepada Al-Jazeera dalam sebuah konferensi pers, Senin (21/6/2021), Raisi tak secara langsung mengonfirmasi atau menyangkal tuduhan itu.

“Semua yang saya lakukan saat masih bekerja adalah untuk membela HAM,” katanya.

Ia pun menambahkan selama ini dirinya telah menghadapi semua pihak yang menganggu hak masyarakat.

Apa yang dilakukannya tersebut termasuk menghadapi kelompok Daeshi atau ISIS.

“Jika ahli hukum, hakim atau jaksa membela hak manusia dan keamanan, ia harus dipuji dan didorong untuk menjaga keamanan masyarakat dari serangan dan ancaman,” tambahnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU