> >

Varian Delta Telah Menyebar ke Lebih dari 80 Negara, WHO Selidiki Varian Delta Plus dan Lambda

Kompas dunia | 18 Juni 2021, 06:09 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19 (Sumber: Shutterstock/Kobkit Chamchod)

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Virus corona varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India, kini telah menyebar ke lebih dari 80 negara termasuk Indonesia dan terus bermutasi. Pernyataan ini diungkapkan organisasi kesehatan dunia WHO pada Rabu (16/6/2021).

Varian Delta kini merupakan penyumbang 10 persen dari seluruh kasus baru di Amerika Serikat (AS), naik dari 6 persen pekan lalu. Studi menunjukkan bahwa varian ini bahkan lebih menular ketimbang varian lainnya.

Menurut WHO, sejumlah laporan menemukan bahwa varian Delta juga menyebabkan gejala yang lebih parah, namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi kesimpulan itu.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Inggris Sebut Virus Corona Varian Delta Lebih Menular 40 Persen

Melansir CNBC, WHO juga tengah melacak laporan baru-baru ini yang menyebutkan adanya varian “delta plus”.

“Menurut saya, ini berarti bahwa ada mutasi tambahan yang telah teridentifikasi,” ujar Maria Van Kerkhove, kepala teknik Covid-19 WHO.

“Pada beberapa varian Delta, kami telah melihat satu mutasi lebih sedikit atau satu penghapusan alih-alih tambahan, jadi kami melihat semuanya.”

Baru-baru ini, Inggris menyatakan bahwa varian Delta menjadi varian dominan di negara itu, melampaui varian Alpha aslinya, yang pertama kali terdeteksi pada musim gugur lalu. Varian Delta kini membuat lebih dari 60 persen kasus baru di Inggris.

Baca Juga: Penelitian di Inggris: Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Efektif Lawan Varian Covid-19 Delta dari India

Dr Anthony Fauci, kepala penasihat medis Presiden AS, menyatakan pada pekan lalu, “Kami tidak bisa membiarkan (hal seperti) itu terjadi di AS.” Ia mendorong agar makin banyak orang divaksinasi, terutama kaum muda.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU