> >

Iran Bisa Buat Bom Nuklir dalam Hitungan Pekan, Perjanjian Nuklir Iran di Ujung Tanduk

Kompas dunia | 9 Juni 2021, 14:58 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dalam pertemuan dengan Kongres di Gedung Capitol, Washington, AS, pada Selasa (8/6/2021). (Sumber: AP Photo/Andrew Harnik)

Sekutu AS di Teluk juga khawatir, pembicaraan itu akan berkutat seputar program nuklir Iran, dan gagal mengatasi pengembangan rudal balistik Teheran dan campur tangan regionalnya melalui milisi di Irak, Yaman dan tempat lainnya.

Pada Februari, Teheran menunda inspeksi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke sejumlah lokasi nuklirnya. IAEA lalu mencapai kesepakatan melanjutkan inspeksinya selama 3 bulan, namun dengan akses yang berkurang. Pada akhir Mei lalu, pengaturan inspeksi itu diperpanjang hingga 24 Juni. Namun, kata Kepala IAEA Rafael Grossi, “Waktu sekarang sangat pendek.”

Baca Juga: Perjanjian dengan Iran Berakhir, IAEA Tak Bisa Lagi Pantau Fasilitas Nuklir Iran

“Saya dapat melihat bahwa ruang ini semakin menyempit,” katanya. “Saya harap kapasitas inspeksi kami tidak akan dibatasi lagi. Kami tak bisa membatasi dan terus membatasi kemampuan tim pemeriksa kami dan pada saat yang sama berpura-pura bahwa ada rasa saling percaya.”

“Di sinilah semua yang Anda lakukan dengan setiap negara, saling terhubung. Bagi saya, jalan menuju saling percaya itu melalui informasi, klarifikasi, inspeksi dan tranparansi yang penuh.”

“Di sini ada satu negara yang memiliki program nuklir yang sangat maju dan ambisius, yang tengah mengayakan uranium hingga tingkat yang sangat tinggi, sangat dekat ke tingkat pembuatan senjata,” pungkas Grossi.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU