> >

Sebut Keamanan Nasional Terancam, Rusia Resmi Keluar dari Perjanjian Open Skies

Kompas dunia | 8 Juni 2021, 12:16 WIB
Pesawat Angkatan Udara Rusia Tu-214 terbang di atas wilayah Pangkalan Udara Offutt di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat pada 26 April 2019. Penerbangan pengawasan semacam ini diizinkan di bawah Perjanjian Open Skies. (Sumber: Chris Machian/Omaha World-Herald via AP, File)

MOSKOW, KOMPAS.TV – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (7/6/2021) menandatangani undang-undang untuk mundur dari perjanjian internasional yang memungkinkan penerbangan pengintaian di atas fasilitas militer. Langkah Putin ini diambil menyusul keluarnya Amerika Serikat (AS) dari pakta tersebut.

Melansir Associated Press, undang-undang itu disahkan oleh parlemen Rusia setelah para pejabat  AS memberi tahu Moskow bulan lalu bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden memutuskan untuk tak kembali bergabung ke Perjanjian Open Skies yang ditinggalkan AS di era Presiden Donald Trump.

Saat itu, sebagai kandidat presiden, Biden sempat mengkritik Trump dengan langkah penarikan AS sebagai “berpandangan sempit”. Moskow mengisyaratkan kesiapannya membalikkan prosedur penarikan itu dan tetap tinggal dalam pakta yang dibentuk tahun 1992 itu jika AS kembali bergabung. Tapi kini, tanda tangan Putin menyegel pengunduran diri Rusia, yang akan berlaku dalam enam bulan ke depan.

Baca Juga: Presiden Putin Minta Intelijen MI6 Tidak Mencampuri Hubungan Rusia-Inggris

“AS menarik diri dari perjanjian itu dengan dalih yang dibuat-buat, yang secara signifikan melanggar keseimbangan kepentingan para pihak dalam perjanjian dan mencapai kesimpulan. Dengan demikian, kepatuhan terhadap perjanjian dan pentingnya membangun kepercayaan dan transparansi, rusak. Keamanan nasional Rusia terancam,” papar Kremlin dalam pernyataannya seperti dilansir dari Anadolu pada Selasa (8/6/2021).

“Sehubungan dengan keadaaan ini, keputusan telah dibuat untuk menarik Federasi Rusia dari Perjanjian Open Skies,” kata Kremlin.

Baca Juga: Bahas Hubungan Rusia-AS, Putin akan Bertemu Biden di Jenewa

Putin dan Biden akan menggelar pertemuan di Jenewa, Swiss pada 16 Juni mendatang. Pertemuan itu digelar di tengah meningkatnya ketegangan hubungan antara Rusia dan AS yang mencapai titik terendah pasca Perang Dingin setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea milik Ukraina di tahun 2014. Sejumlah isu lain juga menerpa, seperti saat Rusia dituding ikut campur tangan dalam pemilu AS dengan serangan peretasan.

Perjanjian Open Skies dirancang untuk membangun kepercayaan antara Rusia dan negara-negara Barat dengan mengizinkan lebih dari tiga lusin penanda tangan perjanjian itu untuk melakukan penerbangan pengintaian di atas wilayah negara peserta untuk mengawasi penempatan pasukan dan kegiatan militer lainnya. Lebih dari 1.500 penerbangan telah dilakukan di bawah perjanjian yang berlaku sejak tahun 2002 itu. Langkah ini membantu mendorong transparansi dan memantau perjanjian pengendalian senjata.

Tahun lalu, Trump menarik diri dari pakta itu. Menurut Trump saat itu, pelanggaran-pelanggaran yang dibuat Rusia membuat AS tak lagi bisa menjadi bagian dari pakta perjanjian itu. AS menyelesaikan penarikannya pada November tahun lalu.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU