> >

Serangan ke Gaza Ternyata Dijadikan Israel sebagai Uji Coba Perang Pertama AI

Kompas dunia | 29 Mei 2021, 11:26 WIB
Satu unit artileri Israel menembak ke arah sasaran di Jalur Gaza, di perbatasan Palestina dan Israel, Selasa, 18 Mei 2021. (Sumber: AP Photo / Tsafrir Abayov)

Hal itu memungkinkan adanya analisis dan ekstraksi kecerdasan.

Pasukan dari unit 8200, unit elit korps intelijen Israel, mempelopori algoritma dan kode yang mengarah ke beberapa program baru yang disebut Alchemist, Gospel dan Depth of Wisdom, yang dikembangkan selama pertempuran.

Gospel menggunakan AI untuk menghasilan rekomendasi bagi pasukan di divisi penelitian intelijen militer, yang menggunakannya untuk menghasilkan target berkualitas dan kemudian meneruskannya untuk melakukan serangan.

“Untuk pertama kalinya, pusat multidisiplin diciptakan untuk menghasilkan ratusan target yang relevan dengan perkembangan pertempuran,” ujar petugas senior tersebut.

Baca Juga: Soal Gencatan Senjata, Pendiri Hamas: Tak Ada Perdamaian dengan Israel Tanpa Keadilan bagi Palestina

“Hal itu memungkinkan militer untuk terus bertempur selama yang dibutuhkan dengan target yang semakin banyak,” lanjutnya.

Pihak militer percaya penggunaan AI akan menolong memperpendek jarak pertempuran, lebih efektif dan cepat dalam mengumpulkan target menggunakan sistem pengenalan super.

Serangan yang dilakukan Israel ke Gaza selama 11 hari, sejak Senin (10/5/2021), telah membuat lebih dari 200 warga Palestina tewas, dan sekitar 1.900 orang terluka.

Saat ini kedua pihak telah melakukan gencatan senjata yang efektif dilakukan sejak, Jumat (21/5/2021).

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU