> >

33 Tentara Nigeria Tewas Dalam Serbuan Kelompok Pemberontak Islam Garis Keras di Nigeria Timur Laut

Kompas dunia | 26 April 2021, 23:34 WIB
Tentara Nigeria melewati sekolah menengah Ilmu Pemerintah di Kankara, Nigeria, Rabu, 16 Desember 2020. (Sumber: AP Photo/Sunday Alamba)

MAINOK, KOMPAS.TV - Kelompok militan menyerbu pangkalan militer di timur laut Nigeria, menewaskan lebih dari 30 tentara sebelum mundur dalam menghadapi serangan udara, kata tentara dan seorang warga seperti dilansir France24, Senin (26/4/2021).

Para penyerang diyakini berasal dari cabang regional ISIS. Mereka menyerang pangkalan di kota Mainok di timur laut negara bagian Borno pada Minggu sore, tiga tentara dan penduduk, seperti dikutip France24.

Meningkatnya ketidakamanan di Nigeria telah menewaskan sejumlah tentara dan warga sipil tahun ini. Lebih dari sebulan lalu, sekitar 30 tentara tewas dalam empat serangan oleh kelompok militan Islam di timur laut Nigeria.

Seorang juru bicara militer mengatakan mereka akan mengeluarkan pernyataan tentang insiden itu tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Sumber tersebut mengatakan 33 tentara tewas dalam serangan hari Minggu itu. Para militan mengenakan kamuflase militer dan tiba dengan sekitar 16 truk senjata dan enam kendaraan militer tahan ranjau, kata salah seorang tentara. Setelah beberapa jam, mereka merebut pangkalan dan tentara meminta serangan udara.

Baca Juga: Keluarga 300 Anak Perempuan yang Diculik di Nigeria Menunggu dengan Cemas

Aliyu Ladan Jangebe, ayah yang keempat anak perempuannya diculik oleh gerombolan bersenjata dari sekolah mereka di Desa Jangebe, Zamfara, Nigeria. (Sumber: AP Photo/Ibrahim Mansur)

Lebih banyak tentara tewas ketika gerilyawan menyergap bala bantuan yang dikirim untuk membantu, kata sumber-sumber tentara itu. Seorang penduduk mengatakan para penyerang juga membakar markas polisi kota.

"Saya melihat mereka saat bertempur dengan tentara," kata penduduk Ba Umar Abba Tuja.

"Ketika jet tempur mulai melayang di udara, (militan) melarikan diri ke komunitas dan bersembunyi di sekolah dasar."

Tuja mengatakan para militan pergi sekitar tengah malam.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU