> >

Dituding Terlalu Ketat Gunakan Vaksin, Menteri Kesehatan Ceko Dipecat: Ini yang Ke-3

Kompas dunia | 7 April 2021, 20:54 WIB
Bebungaan dan lilin ditempatkan di Lapangan Kota Lama di Praha, Republik Ceko untuk mengenang para korban meninggal Covid-19. Foto diambil pada 29 Maret 2021. (Sumber: AP Photo/Petr David Josek)

PRAHA, KOMPAS.TV – Perdana Menteri Ceko Andrej Babis memecat Menteri Kesehatan Jan Blatny pada Rabu (7/4/2021).

Pemecatan Blatny merupakan pemecatan menteri kesehatan ketiga selama pandemi di salah satu negara terdampak terparah di Eropa itu.

Melansir The Associated Press, Blatny digantikan oleh Petr Arenberger, Direktur Rumah Sakit Universitas Praha Vinohrady, yang dilantik oleh Presiden Milos Zeman.

Langkah ini membuka peluang digunakannya vaksin Rusia dan China, yang belum disetujui oleh regulator obat-obatan Uni Eropa.

Baca Juga: Anjing Ternyata Dapat Mendeteksi Virus Corona, Penelitiannya Dilakukan di Republik Ceko

Babis berulang kali mengkritik Blatny seputar penanganannya atas pandemi, termasuk pemberlakuan persyaratan ketat terhadap penggunaan obat-obatan eksperimental untuk menangani para pasien Covid-19.

Blatny juga mendapat kecaman dari Zeman, sekutu Babis yang dikenal memiliki pandangan pro-Rusia dan pro-China.

Bulan lalu, Zeman meminta perdana menteri untuk mangganti Blatny karena telah menolak penggunaan vaksin besutan Rusia, Sputnik V lantaran belum disetujui oleh Badan Obat-obatan Eropa (EMA).

Baca Juga: Regulator Obat-Obatan Uni Eropa Mulai Kaji Vaksin Sputnik V Rusia

Zeman mengatakan, dirinya melakukan pendekatan terhadap koleganya di Rusia, China dan Israel untuk meminta bantuan vaksin dan menerima respon positif dari ketiganya.

Israel mendonasikan 5.000 dosis vaksin Moderna ke Republik Ceko pada Februari lalu.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU