> >

Satu Warga Australia Alami Pembekuan Darah Setelah Diimunisasi Vaksin AstraZeneca

Kompas dunia | 2 April 2021, 17:41 WIB
Vaksin AstraZeneca. (Sumber: Associated Press)

CANBERRA, KOMPAS.TV - Pejabat kesehatan menyelidiki kasus pembekuan darah yang terjadi pada warga negaranya, Jumat (2/4/2021). Pria tersebut mengalami pembekuan darah setelah diimunisasi dengan vaksin AstraZaneca.

Dalam konferensi pers di Canberra, Pejabat Kepala Medis Australia Michael Kidd, mengonfirmasi Administrasi Barang Terapeutik (TGA) sedang melakukan penyelidikan tentang kasus ini. Kini pria tersebut tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Melbourne.

"Satu kasus kemungkinan gangguan pembekuan darah telah dilaporkan di Australia dan kami menanganinya dengan sangat serius. Kasus ini saat ini sedang diselidiki dan pertemuan akan diadakan besok pagi. Kelompok investigasi keselamatan akan memeriksa laporan ini dan menentukan apakah kejadian itu dapat dikaitkan dengan vaksin AstraZeneca," ujar Kidd seperti dikutip dari the Associated Press.

Baca Juga: Presiden Jerman Telah Disuntik AstraZeneca di Tengah Kontroversi Vaksin Tersebut

Kidd menekankan bahwa ‘trombosis sinus vena sentral’ adalah kelainan yang sangat langka yang sebelumnya tidak diketahui terkait dengan vaksinasi.

"Saat ini ada risiko penyakit serius dan kematian akibat Covid-19. Jika kita kembali mengalami wabah (Covid-19), warga Australia yang lebih tua dan warga yang telah memiliki penyakit akan menghadapi risikonya yang jauh lebih besar daripada potensi risiko pembekuan darah yang sangat jarang terjadi."

"Saya mengakui bahwa orang-orang akan cemas dan kami akan memberikan lebih banyak informasi kepada Anda segera setelah tersedia," jelas Kidd.

Pada bulan Maret, sejumlah negara Eropa - termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol - menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca, karena adanya laporan pembekuan darah yang berbahaya pada beberapa penerima.

Baca Juga: Vaksinasi Corona dengan AstraZeneca Dilanjutkan

Namun sejak itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa vaksin itu aman dan efektif.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU