> >

Tembak Komandan Pemberontak Abu Sayyaf, Militer Filipina Berhasil Membebaskan 4 Tawanan WNI

Kompas dunia | 21 Maret 2021, 23:36 WIB
Juru bicara kelompok pemberontak Abu Sayyaf, Abu Sabaya (kanan berkacamata hitam) tampak bersama kelompok milisi Abu Sayyaf. Tanggal pengambilan foto tidak diketahui. (Sumber: AP Photo)

MANILA, KOMPAS.TV – Tentara Filipina berhasil membunuh komandan pemberontak Abu Sayyaf yang telah melakukan penculikan dengan uang tebusan selama bertahun-tahun dan menyelamatkan empat orang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tawanan terakhir mereka.

Pihak Angkatan Laut (AL) Filipina berhasil melukai pemimpin Abu Sayyaf Amajan Sahidjuan dalam sebuah pertempuran pada Sabtu malam (20/3/2021). Sahidjuan kemudian tewas akibat kehilangan banyak darah di Pulau Kalupag di Tawi Tawi, provinsi paling selatan di Filipina.

Dua orang anggota milisi berhasil melarikan diri dan menyeret 4 orang tawanan WNI. Namun, komandan militer regional Filipina Letjen Corleto Vinluan Jr menyatakan, tentara Filipina berhasil membebaskan seorang tawanan WNI pada Minggu (21/3/2021).

Baca Juga: Kemenlu: Seluruh WNI yang Disandera Abu Sayyaf Telah Berhasil Dibebaskan

Pada Kamis malam (18/3/2021), polisi Filipina berhasil menyelamatkan tiga orang tawanan WNI dan menangkap seorang penculik dari kelompok Abu Sayyaf di pesisir kota Ubian Selatan di Provinsi Tawi Tawi.

Pihak militer Filipina menyebut, para milisi Abu Sayyaf yang dipimpin oleh Sahidjuan melarikan diri dari serangan militer di dekat Provinsi Sulu saat speedboat yang mereka tumpangi terbalik dihantam gelombang besar di lepas pantai Tawi Tawi.

Menurut seorang sumber militer Filipina yang menolak disebutkan namanya, para milisi Abu Sayyaf tengah berupaya menyeberangi perbatasan laut menuju Pulau Tambisan di negara bagian Sabah, Malaysia untuk membebaskan sejumlah tawanan dengan uang tebusan setidaknya sekitar 5 juta pesos (atau setara dengan Rp 1,4 miliar). Namun, pihak militer Filipina rupanya telah mengetahui rencana tersebut dan melancarkan serangan rahasia.  

Baca Juga: Nelayan WNI Tewas Dibunuh Kelompok Abu Sayyaf di Filipina

Vinluan menyatakan, penyelamatan para tawanan WNI yang merupakan tawanan terakhir Abu Sayyaf, akan memungkinkan pemerintah Filipina menumpas para pemberontak yang menculik untuk mencari uang tebusan.

“Kami bisa menggelar operasi militer besar-besaran dan terfokus tanpa henti sekarang, karena kami tak perlu lagi khawatir korban penculikan terkena peluru,” ujar Vinluan seperti dikutip dari Associated Press, Minggu (21/3/2021).

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU