> >

Setengah dari Seluruh Orang Dewasa di Inggris Telah Terima Dosis Pertama Vaksin Covid-19

Kompas dunia | 21 Maret 2021, 00:19 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan dosis pertamanya menggunakan vaksin Astrazeneca di Rumah Sakit St. Thomas di London, Inggris, Jumat (19/3/2021). (Sumber: AP Photo / Frank Augstein)

LONDON, KOMPAS.TV – Inggris menyatakan setengah dari seluruh orang dewasa di negara itu telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Ini menjadi sebuah pencapaian pemerintah Inggris dalam upaya menjangkau semua orang yang berusia di atas 18 tahun untuk divaksinasi pada akhir Juli mendatang.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pada Sabtu (20/3/2021), lebih banyak orang telah menerima suntikan vaksin pada hari Jumat (19/3/2021) dibandingkan hari-hari lain sejak program vaksinasi Inggris dimulai pada awal Desember silam.

Baca Juga: PM Inggris Boris Johnson Terima Suntikan Dosis Pertama Vaksin Astrazeneca

“Ini sungguh sukses luar biasa,” ujar Hancock dalam sebuah video yang diunggah di Twitter. “Dan saya ingin mengucapkan banyak, banyak terima kasih pada semua yang terlibat, termasuk setengah dari seluruh orang dewasa yang telah bersedia divaksin. (Divaksin) sungguh sangat penting, karena vaksin ini adalah jalan keluar kita dari pandemi ini.”

Namun, perayaan keberhasilan Inggris ini tampak ironis kala bersanding dengan keprihatinan yang berkembang tentang kegagalan negara-negara makmur dalam membagi pasokan vaksin yang terbatas bagi negara-negara berkembang dan miskin.

Baca Juga: Polemik Vaksin Covid-19: Senjangnya Ketersediaan Vaksin Antara Negara Kaya dan Negara Miskin

Sementara Inggris memang sudah seharusnya berbangga atas kesuksesannya dalam program vaksinasi, kini sudah saatnya memikirkan negara-negara lain di dunia, ucap Dr. Jeremy Farrar, direktur Wellcome, lembaga pemikir kebijakan kesehatan yang berbasis di London.

Inggris punya hak atas dosis yang cukup untuk memvaksin seluruh rakyatnya dua kali, dan kini saatnya untuk mulai berbagi kelebihan pasokan vaksin dengan negara-negara yang paling membutuhkan. Memastikan dunia divaksinasi merupakan keharusan ilmiah dan ekonomi, katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis seusai pengumuman Hancock.

Baca Juga: Sebanyak 1,7 Juta Dosis Vaksin dari Program COVAX Tiba di Kongo

"Jika dibiarkan menyebar tak terkendali di sebagian besar dunia, risiko virus bermutasi ke bentuk di mana vaksin dan perawatan kita tak lagi mempan – akan membuat kita semua terpapar,” kata Farrar seperti dikutip dari Associated Press. "Sains telah memberi kita strategi jalan keluar, tapi itu hanya akan berhasil jika manfaatnya dapat menjangkau sebanyak mungkin orang di seluruh dunia.”

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU