> >

WHO: Vaksinasi Massal Tidak Terpengaruh Dengan Adanya Kekhawatiran Terhadap Vaksin AstraZaneca

Kompas dunia | 16 Maret 2021, 04:30 WIB
Vaksin AstraZaneca dari program COVAX tiba di Mogadishu, Somalia, Senin (15/3/2021). (Sumber: Associated Press)

JENEWA, KOMPAS.TV – Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan peluncuran global vaksin virus corona tidak terpengaruh dengan adanya penangguhan penggunaan vaksin AztraZaneca oleh beberapa negara.

WHO mengungkapkan, vaksin AstraZeneca untuk program COVAX diproduksi di India dan Korea Selatan. Sedangkan penangguhan yang dilakukan Uni Eropa, merupakan batch yang dibuat di Eropa.

“Kami memahami bahwa ini adalah tindakan pencegahan,” kata Asisten Direktur Jenderal WHO Mariangela Simao. “Saya ingin mengatakan ini kepada negara-negara dari kawasan lain selain Eropa: Bahwa vaksin (yang dipermasalahkan) sejauh ini berasal dari manufaktur Eropa, bukan vaksin yang disediakan melalui fasilitas COVAX," ujarnya seperti dikutip dari the Associated Press.

Baca Juga: Korea Selatan Selidiki Kematian Dua Orang Setelah Disuntik Vaksin AstraZaneca

Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol merupakan empat negara terakhir yang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZaneca. Sebalumnya, Denmark telah menangguhkan penggunaan vaksin ini minggu lalu. Negara lain yang juga menangguhkan penggunaan vaksin AstraZaneca adalah Thailand dan Kongo.

Negara-negara ini menangguhkan penggunaan vaksin AstraZaneca untuk menunggu penyelidikan lebih lanjut mengenai pembekuan darah yang dilaporkan terjadi pada beberapa orang, setelah menerima vaksin tersebut.

“Ini tidak berarti kejadian-kejadian ini terkait dengan vaksinasi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers. “Tetapi ini adalah praktik rutin untuk menyelidikinya dan itu menunjukkan bahwa sistem pengawasan bekerja dan bahwa kontrol yang efektif sudah ada,” tambahnya.

Meskipun produk AstraZeneca hanyalah salah satu dari beberapa vaksin yang disebarkan di Eropa, sejauh ini vaksin tersebut memiliki peran besar dalam COVAX. Program ini mulai dikirimkan pada akhir Februari dan berencana untuk mengirimkan lebih dari 200 juta dosis pada akhir Mei. Hampir semua vaksin dari program COVAX merupakan buatan Oxford-AstraZeneca.

Baca Juga: PBB Setujui Vaksin AstraZaneca, Benarkah Negara Miskin Jadi Prioritas Penerima Vaksin?

Sebanyak 92 negara akan menerima vaksin gratis melalui skema COVAX. Selain itu, sebanyak 90 negara lain dan delapan wilayah telah setuju untuk membayar dosis melalui program COVAX.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU