> >

Australia Hentikan Kerja Sama Pertahanan dengan Militer Myanmar, Imbas Meningkatnya Korban Jiwa

Kompas dunia | 8 Maret 2021, 14:49 WIB
Jenderal Min Aung Hlaing, pemimpin kudeta militer Myanmar. (Sumber: Myawaddy TV via AP)

CANBERRA, KOMPAS.TV - Australia menegaskan telah menghentikan program kerja sama pertahanan dengan militer Myanmar.

Keputusan tersebut dikeluarkan setelah meningkatnya angka kematian dan kekerasan yang menentang kudeta Myanmar yang dilakukan junta militer.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Australia, Marisa Payne, Senin (8/3/2021).

Baca Juga: Geger Video Klip Penyanyi Iran yang Tampilkan Bintang Porno AS, Dianggap Merusak Anak-anak

“Kami terus mendesak aparat keamanan Myanmar untuk menahan diri dari kekerasan terhadap warga sipil,” ujarnya dilansir dari Al-Jazeera.

Kerja sama bilateral Australia dan Myanmar terbatas dalam area non-peperangan, seperti latihan bahasa Inggris.

Program itu terus berlanjut bahkan setelah peristiwa pembantaian di Rakhine pada 2017, yang membuat ribuan Muslim Rohingya lari ke Bangladesh.

“Asutralia telah menghentikan program latihan yang seharusnya sejak awal tak dilakukan,” kata Direktur Eksekutif  Kampanye Burma, Anna Roberts.

Baca Juga: Tak Ingin Kesepian, Suami Simpan Jenazah Istrinya Selama Beberapa Tahun

“Saat ini masih ada 12 negara lagi yang bekerja sama dan melakukan pelatihan dengan militer Myanmar. Negara memberikan pelatihan kepada militer Myanmar, yang menembaki pengunjuk rasa damai,” tambahnya.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU