> >

79 Napi Tewas karena Kerusuhan di Penjara Ekuador, Ada yang Dipenggal dan Dimutilasi

Kompas dunia | 26 Februari 2021, 09:58 WIB
Tentara bersiaga setelah terjadi kerusuhan di penjara Ekuador. (Sumber: AP Photo/Dolores Ochoa)

GUAYAQUIL, KOMPAS.TV - Korban jiwa pada kerusuhan di penjara ekuador telah mencapai 79 napi, termasuk 18 di antaranya dipenggal dan dimutilasi.

Jumlah tersebut berdasarkan laporan Rabu (24/2/2021). Kerusuhan di tiga penjara itu menjadi yang paling berdarah dalam sejarah negara tersebut.

Pihak kepolisian mengungkapkan telah berhasil mengontrol kerusuhan dalam penjara.

Baca Juga: Hong Kong Memulai Vaksinasi Massal Dengan Vaksin Sinovac

Meski begitu dalam akun Twitter-nya, kepolisian menegaskan ada pemberontakan baru di penjara Guayaquil.

Seperti diwartakan Euronews, sebanyak 37 korban jiwa berasal dari penjara Guayaquil, sedangkan 34 lainnya dari penjara Cuenca.

Sementara itu, dari penjara Latacunga, korban jiwa berjumlah delapan orang.

Baca Juga: Wow, Polisi Berusia 91 Tahun Masih Berpatroli dan Belum Ingin Pensiun

Kerusuhan mulai merebak sejak, Selasa (23/2/2021) dimana terjadi keributan geng yang melibatkan senjata buatan tangan.

Hal itu yang kemudian membuat kekerasan di penjara akhirnya mewabah. Kekerasan itu terkait kepemimpinan di penjara.

Hal itu dipuci dengan pembunuhan dari pemimpin Los Choneros, yang menjadi geng terkuat dipenjara, terbunuh di pusat perberlanjaan beberapa jam setelah dibebaskan.

Baca Juga: Demonstrasi Myanmar Ricuh, Pengunjuk Rasa Antikudeta Bentrok dengan Pendukung Junta Militer

Otoritas penjara SNAI mengungkapkan semua yang terbunuh dalam kerusuhan tersebut adalah NAPI.

Mereka juga menegaskan setidaknya ada beberapa napi dan polisi yang cedera.

“Terima kasih atas aksi yang dilakukan institusi ini dan Kepolisian Nasional, situasi kini berada dalam kontrol,” bunyi pernyataan otoritas dikutip dari Tribune India.

Baca Juga: Joe Biden Hubungi Raja Salman, Bicarakan Penegakan Hak Asasi Manusia

Kantor Kejaksaan Ekuador saat ini tengah melakukan investigasi atas kerusuhan tersebut.

Mereka juga menyebutkan ada 18 tubuh termutilasi dan terpenggal di salah satu penjara.

Sementara itu, kerabat pada napi tetap berada di luar penjara mengharapkan kabar tentang keluarga mereka.

Baca Juga: Desa Ini Dihuni 3.000 Janda, Suami Mereka Tewas Dimangsa Harimau

Presiden Ekuador, Lenin Moreno tengah mengumumkan sistem penjara negara tersebut tengah berada pada kondisi gawat, 2019 lalu.

Hal itu terkait dengan badai insiden yang menyebabkan 24 kematian. Penjara di Ekuador memang disebut telah mengalami kelebihan kapasitas.

Seharusnya penjara di negara Amerika Selatan itu dibangun untuk 27.000 napi, namun kenyataannya ada 38.000 napi yang tinggal di sana.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU