> >

Layanan Kereta Cepat Shinkansen Tokyo Kembali Beroperasi Pasca Gempa 7,3

Kompas dunia | 24 Februari 2021, 20:24 WIB
Layanan kereta cepat Shinkansen antara Tokyo dan wilayah timur laut Jepang kembali beroperasional pada Rabu (24/2/2021). (Sumber: Wikipedia)

TOKYO, KOMPAS.TV - Layanan kereta cepat Shinkansen antara Tokyo dan wilayah timur laut Jepang kembali beroperasional pada Rabu (24/2/2021) setelah mengalami gangguan akibat gempa kuat yang melanda wilayah Tohoku Sabtu (13/2/2020) lalu.

Dikutip dari Kyodo News, jalur kereta cepat  Shinkansen Tohoku yang menghubungkan ibu kota Tokyo dengan wilayah tersebut kembali beroperasi sejak gempa berkekuatan 7,3 pada 13 Februari yang merusak tiang listrik dan jembatan di beberapa daerah di sepanjang jalur tersebut.

Pihak operator, East Japan Railway Co mengatakan, jumlah total kereta berkecepatan tinggi di jalur tersebut pada awalnya akan dibatasi hingga sekitar 80 persen dari tingkat sebelum gempa dalam waktu sekitar satu bulan.

Hal ini dikarenakan kereta harus melambat di bagian jalur yang baru saja diperbaiki. Yaitu dari Tokyo ke Stasiun Sendai atau Morioka di timur laut Jepang. Pelambatan ini akan memakan waktu sekitar satu jam lebih lama dari biasanya.

Selama perbaikan jalur kereta cepat pasca gempa, beberapa layanan di jalur tersebut dilakukan dengan pengoperasian bus, pesawat, dan kereta api lokal yang menawarkan layanan transportasi alternatif kepada penumpang.

Baca Juga: Operasional Shinkansen, Sekolah & Bisnis di Fukushima dan Miyagi Masih Terhenti

Sekitar 40 orang berbaris di kantor tiket Stasiun Sendai sebelum mulai beroperasi pada Rabu pagi.

"Saya takut tidak bisa naik kereta Shinkansen (karena kemacetan) jadi saya mulai mengantre sekitar jam 5 pagi. Karena saya tidak dapat pulang untuk sementara waktu karena gempa, saya ingin melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga," kata Kiyotaka Saito (59), yang bekerja di Sendai dan sedang menuju ke rumahnya di Tokyo.

JR East sebelumnya menangguhkan semua layanan operasi kereta cepat antara Stasiun Nasushiobara Prefektur Tochigi, dan Stasiun Morioka Prefektur Iwate, pada 14 Februari.

Badan Manajemen Kebakaran dan Bencana Jepang menjelaskan, Gempa Tohoku pada 13 Februari itu menyebabkan lebih dari 180 orang terluka di 10 prefektur di timur laut dan timur Jepang.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU