> >

Operasional Shinkansen, Sekolah & Bisnis di Fukushima dan Miyagi Masih Terhenti

Kompas dunia | 16 Februari 2021, 10:38 WIB
Operasional kereta peluru Shinkansen masih belum berjalan hingga kini. (Sumber: Twitter)

TOKYO, KOMPAS.TV - Operasional kereta peluru Shinkansen masih belum berjalan hingga kini. Kereta yang menghubungkan wilayah Tokyo dan timur laut Jepang itu masih terganggu setelah gempa 7,3 melanda Fukushima dan Miyagi pada Sabtu (13/2/2021) malam lalu.

Operator penerbangan dan bus Jepang pun memutuskan untuk meningkatkan layanan transportasi publik.

Dikutip dari Kyodo News, pihak Japan Airlines Co dan All Nippon Airways Co mengatakan, mereka akan meningkatkan jumlah penerbangan antara wilayah Tohoku dan bandara Haneda Tokyo serta bandara Itami di wilayah Osaka.  

Mereka juga akan menggunakan pesawat yang lebih besar untuk beberapa penerbangan.

Sementara itu, JR Bus Tohoku Co yang berbasis di Sendai Prefektur Miyagi, akan menambah lebih dari 20 layanan yang menghubungkan area metropolitan Tokyo dengan stasiun Fukushima dan Sendai.

"Kami mungkin akan membahas peningkatan layanan bus lebih lanjut jika situasinya membutuhkan," kata seorang pejabat di cabang perusahaan Morioka di Prefektur Iwate.  

Gempa berkekuatan 7,3 tercatat 6 besar pada skala intensitas seismik Jepang 7 di beberapa bagian prefektur Fukushima dan Miyagi. Gempa itu telah merusak tiang listrik dan jembatan di Jalur Tohoku Shinkansen.

Operasi kereta cepat telah dihentikan antara Stasiun Nasushiobara dan Morioka di prefektur Tochigi dan Iwate sejak Minggu (14/2/2021).

Sementara itu, East Japan Railway Co mengatakan, mereka telah menghentikan sebagian layanan kereta antara Morioka dan Shin-Hakodate-Hokuto Hokkaido, dan hanya menjalankan satu atau dua kereta per jam antara Stasiun Tokyo dan Nasushiobara.

Operator kereta cepat wilayah itu yang dikenal sebagai JR East, akan melanjutkan layanan antara Stasiun Ichinoseki dan Morioka di Prefektur Iwate pada Selasa (16/2/2021).

Layanan ini diperkirakan akan berlangsung sampai selesainya perbaikan yang memakan waktu sekitar 10 hari dan dibukanya kembali layanan kereta cepat  shinkansen Tohoku kembali beroperasi normal.

Pihak operator kereta cepat sejak Senin (15/2/2021) telah mengurangi layanan Shinkansen Akita antara Stasiun Akita dan Morioka, serta shinkansen Yamagata antara Stasiun Fukushima dan Shinjo.

Baca Juga: Pusat Gempa Fukushima Jepang Dekat Lokasi Tsunami 10 Tahun Lalu

Warga Masih Kesulitan Air & Terhentinya Aktivitas Bisnis

Hin ga Selasa (16/2/2021), banyak rumah di prefektur Miyagi dan Fukushima masih kesulitan air. Sekitar 900 rumah di kota Yamamoto Miyagi kesulitan air.

Pasukan Bela Diri Darat Jepang telah diturunkan untuk menyediakan air di kota Shinchi Prefektur Fukushima di mana semua rumah tidak mendapatkan air.

Aktivitas bisnis di Fukushima yang tengah mencoba bangkit di tengah pandemi Virus Corona, juga berhenti beroperasi akibat gempa. Sebelumnya prefektur ini bersiap untuk melanjutkan operasi dengan pencabutan permintaan pemerintah daerah untuk mempersingkat jam kerja. Kebijakan ini bertujuan untuk menahan penyebaran Virus Corona.

"Saya baru saja menerima telepon dari pelanggan biasa yang menunggu pembukaan kembali kami. Aku tahu semua ini bukan salah siapa-siapa, tapi aku kewalahan," kata Yosuke Mashiko (37) yang akan mengakhiri penutupan sementara barnya di Koriyama.

Kirin Holdings Co mengatakan, telah menghentikan operasi pabrik produksi bir di Sendai karena gempa yang merusak fasilitas  pabrik. Asahi Breweries Ltd juga telah menghentikan aktivitas pabrik birnya di Motomiya, Fukushima.

Kementerian Dalam Negeri Jepang mengatakan, selain mengakibatkan hampir 160 orang luka dan terganggunya transportasi darat antar wilayah serta terhambatnya aktivitas bisnis, gempa ini juga merusak sekitar 1.400 rumah di Fukushima. Sementara itu di Miyagi, 186 rumah sebagian hancur.

Gempa juga menyebabkan kerusakan gedung sekolah di prefektur Fukushima dan Miyagi, sehingga sebanyak 82 sekolah tutup.

Sebanyak 324 kasus kerusakan gedung sekolah telah ditemukan di empat prefektur, termasuk 121 di Miyagi dan 192 di Fukushima, termasuk dinding dan lantai yang retak, jendela pecah, dan pipa air yang pecah, menurut kementerian pendidikan.

Badan Meteorologi Jepang memperingatkan, hujan lebat diperkirakan akan turun di Prefektur Fukushima. Mereka  meminta otoritas lokal di prefektur tersebut untuk mewaspadai potensi tanah longsor. Badan Meteorologi Jepang juga mengatakan akan ada salju tebal di sepanjang pantai Laut Jepang. (Andy Lala)

Baca Juga: Antisipasi Gempa Susulan, 70 Pusat Evakuasi Warga Disiapkan Aparatur Fukushima

 

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU