> >

Untuk Bersihkan Sampah di Luar Angkasa, Tiongkok Kembangkan Robot Tentakel

Kompas dunia | 9 Februari 2021, 12:30 WIB
Model lengan robot kontinum yang seperti belalai gajah atau tentakel. (Sumber: Xinhua)

TIONGKOK, KOMPAS.TV - Tiongkok sedang mengembangkan lengan robotik kontinum yang diilhami dari anggota tubuh manusia untuk membersihkan sampah di luar angkasa.

Tidak seperti robot kebanyakan yang tautan terpisahnya terkoneksi secara kaku, robot kontinum ini melakukan hal yang sebaliknya.

Robot ini dapat menekuk rangkaian lekukan secara terus menerus, sehingga, akan menghasilkan gerakan yang menyerupai gerak tentakel atau ular.

Baca Juga: Amerika Serikat Siap Bersaing Secara Ekstrem dengan Tiongkok

Lengan robotik itu berhasil dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Tianjin, melansir Kompas.com, Senin (08/02/2021), dapat digunakan untuk mengumpulkan puing-puing satelit atau teknologi luar angkasa lain yang mengorbit jauh di atas Bumi.

Menyerupai seperti lengan gurita dan belalai gajah, lengan robotik itu memiliki tulang belakang pada bagian tengah yang terbuat dari paduan logam superelastis nikel dan titanium.

Lengan robotik itu dapat kembali ke bentuk awal secara alami usai mengalami pembengkokan atau deformasi oleh kekuatan eksternal.

Baca Juga: Robot Rodavid Cegah Nakes Terpapar Covid-19

"Lengan robotik kontinum dalam eksperimen menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi yang lebih baik terhadap lingkungan eksternal daripada robot biasa," ujar Kang Rongjie, Profesor Pusat Mekanisme dan Robotik dan peneliti utama kepada Xinhua.

Sebelumnya, tim Kang telah sukses dalam mempelajari dan membuat robot. Penemuan terbarunya telah dipublikasikan dalam jurnal riset robotik internasional.

Baca Juga: Pria di Inggris Ini Melamar Kekasihnya Menggunakan Robot

Dai Jiansheng, pakar robotik di Universitas Tianjin mengatakan lengan ini juga dapat digunakan dalam berbagai operasi lain seperti pencarian dan penyelamatan di lokasi bencana alam.

"Pemeliharaan mesin dalam situasi industri pada ruang terbatas, atau operasi berbahaya juga bisa," ujarnya.

Penulis : Danang-Suryo

Sumber : Kompas TV


TERBARU