> >

Mesir Bebaskan Jurnalis Al-Jazeera yang Ditahan Sejak 2016

Kompas dunia | 7 Februari 2021, 01:27 WIB
Jurnalis Al-Jazeera Mahmoud Hussein. (Sumber: Al-Jazeera via AP)

Pembebasan Hussein dilakukan sebulan setelah Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain mengakhiri perselisihan mereka dengan Qatar yang dimulai pada 2017. Akibat perselisihan itu, 4 negara tersebut memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Qatar yang kaya energi.

Baca Juga: Jurnalis Warga di China Dipenjara Karena Selidiki Virus Corona di Wuhan

Keempat negara tersebut menuduh Qatar telah mendekat ke Iran dan mendanai kelompok-kelompok ekstrimis di sana. Doha menyangkal tuduhan tersebut. Al-Jazeera berada di pusat perselisihan. Keempat negara tersebut menuntut penutupan Al-Jazeera, yang ditolak Qatar.

Mesir berada di peringkat nyaris terbawah dalam indeks kebebasan pers. Dalam daftar negara yang hobi memenjarakan jurnalis di dunia berdasarkan laporan Komite Pelindung Jurnalis yang dirilis pada awal Desember lalu, Mesir berada di peringkat ke-3 setelah China dan Turki.

Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang Mesir melancarkan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, memenjarakan ribuan orang, sebagian besar pendukung kelompok Islam Ikhwanul Muslimin, dan juga para aktivis sekuler.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU