> >

Ribuan Ayam Ini Mati Gara-Gara Sopir Truk yang Mengangkutnya Antre Tes Covid-19

Kompas dunia | 5 Februari 2021, 21:18 WIB
ilustrasi ayam mati (Sumber: Tribunnews.com)

“Kemacetan itu karena kombinasi beberapa faktor. Volume kargo kembali ke level sebelum Covid dan dengan terus ditutupnya Bangunan Sultan Iskandar Malaysia dari pukul 19.00 hingga 07.00, serta Tahun Baru Imlek yang akan datang, volume kargo keseluruhan sekarang lebih terkonsentrasi pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, yang menyebabkan padatnya lalu lintas,” kata mereka seperti dilaporkan Malay Mail.

Malay Mail juga memberitakan, sekitar 4-5 truk ayam dari Johor menuju ke Singapura setiap harinya, dan sekitar 6 persen ayam di tiap truk akan mati dalam perjalanan,

Oh Wei Chiat, petugas operasi di Boong Poultry memperkirakan salah satu alasan ayam-ayam mati karena kepanasan berada di dalam truk.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Anjlok, Peternak Lakukan Efisiensi Pakan

“Mereka juga terhimpit di ruang sempit dalam waktu lama. Butuh waktu 2-3 jam menuju checkpoint, dilanjutkan sekitar 12 jam kemacetan. Dan mereka (ayam-ayam) itu tanpa makanan dan minuman, karena kami biasanya tidak memberi makan ayam sebelum mengangkutnya,” terang Oh ke Straits Times.

Meski semakin banyak ayam yang mati dalam pengiriman dari hari ke hari, ketua pemotongan hewan mengaku tidak tahu siapa yang harus menanggung biaya kerugian tersebut.

Dampak lainnya, sopir-sopir truk kini enggan mengemudi ke Singapura meski sudah disediakan air minum dan makanan untuk ayam.

"Sopir tidak mau mengirim karena terjebak macet lama, bisa merusak kesehatan mental mereka," kata ketua rumah jagal dikutip dari World of Buzz.

Baca Juga: Dipenjara karena Bercinta dengan Ayam, Masa Tahanan Pria Ini Akhirnya Dikurangi

Dirinya pun berharap Pemerintah Singapura dan Malaysia bisa bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini.

Sebagaimana diketahui, sejak 22 Januari 2021, sopir truk yang masuk Singapura harus menjalani tes rapid antigen Covid-19, dan jika positif mereka dilarang masuk.

Ketua Asosiasi Pedagang Unggas Singapura Ong Kian Sun menambahkan, situasi sudah membaik sejak awal Februari ini karena kemacetan berkurang.
 

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU