> >

Erdogan Kecam Penyerangan Pendukung Trump ke Gedung Capitol: Kejutan Bagi Kemanusiaan

Kompas dunia | 8 Januari 2021, 23:00 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan lockdown nasional yang berlangsung selama empat hari, termasuk pada malam tahun baru, Senin (14/12/2020). (Sumber: Associated Press)

ANKARA, KOMPAS.TV - Demonstrasi yang berbuntut penyerangan gedung Capitol oleh pendukung petahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mendapat perhatian Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan mengecam keras demonstrasi yang dilakukan karena menolak pengesahan Joe Biden sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020.

Erdogan bahkan mengungkapkan demonstrasi tersebut sebagai sebuah kejutan bagi seluruh kemanusiaan.

Baca Juga: PM Singapura Lee Hsien Loong Disuntik Vaksin Pfizer, Ini Pesan untuk Rakyatnya

“Proses yang terjadi AS, yang selama ini dikenal sebagai tempat lahirnya demokrasi, mengejutkan bagi seluruh kemanusiaan,” tutur Erdogan, Jumat (8/1/2021) dikutip dari Anadolou Agency.

Erdogan pun berharap transisi dari Trump ke Joe Biden pada 20 Januari nanti bisa setenang mungkin.

Presiden berusia 66 tahun tersebut juga mengungkapkan duka citanya kepada keluarga dari korban tewas saat kerusuhan di Gedung Capitol.

Baca Juga: Hilang Sejak 2016, Wanita Ini Diduga Dibunuh oleh Mafia dan Dijadikan Makanan Babi

Pada peristiwa yang terjadi, Rabu (6/1/2021) tersebut, dikabarkan lima orang tewas.

Satu di antaranya adalah perempuan yang merupakan veteran Angkatan Laut dan pendukung fanatik Trump, dan juga seorang polisi.

Demonstrasi tersebut dilakukan pendukung Trump, setelah sang petahana terus meneriakkan adanya kecurangan.

Baca Juga: Sikapi Insiden di Capitol Hill, Dubes AS untuk Indonesia Singgung Bhineka Tunggal Ika

Bahkan dia secara tak langsung mendukung demonstrasi tersebut lewat akun Twitter-nya.

Hal itu yang kemudian platform media visual seperti Twitter, Facebook, Instagram dan Youtube menangguhkan akun Trump.

Trump sendiri kemudian mengungkapkan dirinya legowo untuk menyerahkan kekuasaannya kepada Biden pada 20 Januari nanti.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU