Kompas TV internasional kompas dunia

Sikapi Insiden di Capitol Hill, Dubes AS untuk Indonesia Singgung Bhineka Tunggal Ika

Kompas.tv - 8 Januari 2021, 22:00 WIB
sikapi-insiden-di-capitol-hill-dubes-as-untuk-indonesia-singgung-bhineka-tunggal-ika
Demonstrasi besar dilakukan oleh pendukung Donald Trump di Gedung Capitol, Rabu (6/1/2021) untuk memprotes kemenangan Joe Biden dalam pemilu 2020. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Y Kim menyebutkan peristiwa yang terjadi di Gedung Capitol Hill Amerika Serikat, merupakan aksi meresahkan yang tidak dapat diterima. 

Dalam keterangannya, Jumat (8/1/2021), Dubes Kim mengatakan Indonesia dan AS merupakan dua negara demokratis terbesar di dunia yang tentunya memahami bagaimana proses demokrasi bekerja.


“Ini menjadi pengingat bahwa walaupun kemerdekaan berbicara dan berkumpul adalah komponen penting dalam sebuah demokrasi yang dinamis, namun pelanggaran hukum dan aksi kerusuhan tidak pernah dapat diterima,” kata Dubes Kim.


Dubes Kim mengatakan bahwa di Gedung Capitol, terdapat sebuah lukisan dinding di langit-langit kubah Gedung Capitol. Tulisan itu menyandang kata-kata "E Pluribus Unum".

Baca Juga: Mirip di Indonesia, Demo Capitol Hill Ada Pedagang Asongannya Juga


Tulisan itu menjadi pengingat bahwa AS dan Indonesia memiliki seruan moto yang hampir serupa yang dikenal di Indonesia dengan sebutan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.


“Bhineka Tunggal Ika bukan hanya sekadar moto, tapi sebuah seruan untuk bertindak bagi mereka yang ingin membuat negaranya menjadi lebih baik,” kata Kim

Dubes AS untuk Indonesia itu berterima kasih atas dukungan yang diberikan Indonesia yang menegaskan kembali keyakinan terhadap institusi kedua negara yang demokratis.

Baca Juga: Seorang Polisi Tewas saat Demonstrasi Pendukung Trump di Gedung Capitol

“Selama lebih dari 70 tahun persahabatan kita, kedua negara kita sama-sama mempunyai keyakinan bahwa masyarakat yang adil dan beradab akan berada dalam tahap terbaiknya, dan pemerintah dalam tahap terbaiknya akan berada di pihak rakyat,” kata Dubes Kim.

Menurutnya,  kebebasan berdemokrasi yang dimiliki harus dapat hidup berdampingan dengan mematuhi aturan hukum sepenuhnya.

“Demokrasi kita telah diuji di masa lalu dan akan diuji di masa mendatang. Pengalaman ini akan membuat kita semakin kuat seiring upaya kita menyempurnakan persatuan demokrasi kita,” katanya.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x