> >

Seorang Apoteker di AS Sengaja Rusakkan Vaksin Seharga Ribuan Dolar, Sebut Vaksin Tidak Aman

Kompas dunia | 5 Januari 2021, 23:39 WIB
Steven Brandenburg, seorang apoteker di Wisconsin, AS, yang dituding sengaja merusakkan ratusan dosis vaksin Covid-19 lantaran meyakini bahwa vaksin akan mengubah DNA manusia. (Sumber: Ozaukee County Sheriff via AP)

Bahr menyatakan, vaksin yang diterima orang-orang pada 26 Desember tak ada gunanya. Namun, Gerol mengatakan selama persidangan bahwa botol-botol vaksin tersebut sebenarnya disimpan dan Moderna perlu menguji dosisnya untuk memastikan bahwa vaksin tersebut tidak efektif sebelum ia dapat mengajukan tuntutan.

Pengacara Brandenburg, Jason Baltz, tidak memberikan komentar selama persidangan. Gerol menahan diri untuk mengajukan tuntutan lantaran ia masih harus menentukan apakah Brandenburg benar-benar menghancurkan vaksin-vaksin tersebut.

Baca Juga: Sempat Disuntik Vaksin Pfizer, Perawat Ini Malah Positif Covid-19

Hakim Paul Malloy memerintahkan pembebasan Brandenburg dengan jaminan USD 10.000, dan agar ia menyerahkan senjatanya, tidak bekerja di pusat kesehatan dan tidak melakukan kontak dengan karyawan Aurora lainnya.

Istri Brandenburg sendiri telah mengajukan perceraian pada bulan Juni setelah 8 tahun menikah. Pasangan tersebut memiliki dua anak kecil.

Menurut sebuah pernyataan tertulis yang diajukan sang istri pada 30 Desember, sehari sebelum Brandenburg ditangkap karena perusakan vaksin, ia mampir ke rumah sang istri pada 6 Desember dan menurunkan sebuah alat pemurni air dan 2 paket persediaan makanan selama sebulan. Brandenburg lalu mengatakan pada sang istri bahwa dunia tengah berada di ambang kehancuran dan sang istri menyangkalnya. Brandenburg juga mengatakan bahwa pemerintah tengah merencakanan serangan siber dan akan mematikan jaringan listrik.

Baca Juga: Vaksin Moderna Diklaim Berpotensi Besar Basmi Corona

Sang istri juga menambahkan, Brandenburg menimbun makanan dalam jumlah besar bersama sejumlah senjata sewaan hingga sang istri merasa tidak aman berada di dekatnya. Pada Senin, pengadilan memutuskan bahwa anak-anak Brandenburg berada dalam bahaya dan untuk sementara melarang mereka tinggal bersama Brandenburg.

Catatan pengadilan daring menyatakan, pengacara perceraian Brandenburg mengundurkan diri dari kasusnya pada 28 Desember.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU