> >

Erdogan Kecam Sanksi Ekonomi AS, Sebut Kedaulatan Turki Telah Diserang

Kompas dunia | 17 Desember 2020, 15:50 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan lockdown nasional yang berlangsung selama empat hari, termasuk pada malam tahun baru, Senin (14/12/2020). (Sumber: Associated Press)

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam keras sanksi yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS).

Turki diberikan sanksi ekonomi oleh AS, karena telah melakukan pembelian misil S-400 dari Rusia.

AS menganggap Turki menjadi ancaman sehingga menerapkan Pakta Melawan Musuh Amerika dengan Sanksi (CAATSA).

Baca Juga: Selandia Baru Amankan Jutaan Vaksin Covid-19 Tambahan dari Dua Produsen Berbeda

Turki sendiri menjadi negara pertama yang diberikan sanksi CAATSA, semenjak diberlakukan pada 2017.

Erdogan pun menyebut apa yang dilakukan AS kepada negaranya merupakan sebuah serangan terhadap Kedaulatan Turki.

Dia juga mengkritik bagaimana AS menekan Aliansi NATO agar menyetujui sanksi yang diberikan kepada Turki.

Baca Juga: Respon Cepat Membuahkan Hasil, Selandia Baru Telah Kembali ke Kehidupan Normal

“Aliansi macam apa ini? Kerja sama seperti apa ini? Keputusan ini merupakan serangan terbuka bagi hak kedaulatan kami,” tutur Erdogan dikutip dari Reuters.

“Tujuan yang sebenarnya adalah untuk menghalangi kemajuan negara kami, dimulai dari industri pertahanan dan sekali lagi membuat kami bergantung pada mereka (AS),” tambahnya.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU