> >

Lebih 3,000 Orang Meninggal Setiap Hari Akibat Covid-19 di AS, Lebih Banyak dari D-Day dan 9/11

Kompas dunia | 11 Desember 2020, 03:04 WIB
Kyla Harris, 10 tahun, menulis penghormatan kepada neneknya Patsy Gilreath Moore, yang meninggal pada usia 79 tahun karena COVID-19, di sebuah pemakaman simbolis yang dibuat untuk mengenang dan menghormati nyawa yang hilang karena COVID-19 di lingkungan Liberty City, Miami. (Sumber: AP Photo/Lynne Sladky, File)

Joe mengatakan suplai ventilator makin sedikit dan suplai medis sangat tipis seorang rekan kerjanya pernah harus menggunakan alat medis BiPAP sebagai ventilator bagi seorang pasien Covid-19.

BiPAP adalah alat untuk merawat pasien penderita Sleep Apnea; gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan seseorang terganggu dengan adanya periode henti napas secara berulang pada saat tidur. Kondisi ini menyebabkan otak dan bagian tubuh lain tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Butuh Kerja Sama Antar Negara di Dunia

Dua kali setiap shift kerja, Joe memeriksa gudang suplai untuk memastikan kecukupan ventilator. Saat dia pulang untuk istirahat, tekanan membuat dirinya sering mengalami mimpi buruk,”Saya tidur dan dalam tidur itu saya sedang bekerja namun semua berjalan salah, lalu saya terkaget, terus terbangun. Mimpi itu sangat jelas dan nyata...Itu sungguh membuat saya takut,” tuturnya lirih.

Saat ini sebuah panel ahli di AS sedang memutuskan apakah akan memberi rekomendasi penggunaan masal vaksin Covid-19 untuk membantu menaklukkan wabah yang telah membunuh hampir 300,000 warga Amerika Serikat.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU