> >

Sekolah di New York Kembali Buka untuk Siswa Prasekolah dan SD

Kompas dunia | 8 Desember 2020, 04:26 WIB
Siswa SD dan prasekolah di New York, Amerika Serikat, kembali ke sekolah pada Senin, 7 Desember 2020. (Sumber: Associated Press)

Sejak awal tahun ajaran baru di kota New York, lebih dari 1.740 siswa dan 2.240 staf sekolah telah tertular virus, berdasarkan statistik kota.

Sistem sekolah di New York yang beberapa kali tutup dan dibuka kembali, sudah menjadi perjuangan bagi anak-anak sekolah Amerika selama setahun belakangan ini. Mereka berjuang secara akademis, psikologis dan fisik.

Distrik sekolah di seluruh negeri, baik besar maupun kecil, telah melaporkan peningkatan jumlah siswa yang tidak masuk kelas. Siswa yang tidak menggunakan Inggris sebagai bahasa utama, siswa penyandang cacat dan anak-anak miskin merupakan kelompok yang paling menderita selama masa pandemi.

Sedangkan sekolah di beberapa kota lain seperti Detroit, Boston, Indianapolis, Philadelphia, dan pinggiran kota Minneapolis dalam beberapa pekan terakhir justru membatalkan rencana untuk membuka sekolah, karena infeksi Covid-19 yang melonjak.

Pejabat kesehatan mengatakan, virus corona tidak menyebar dengan cepat di ruang kelas, karena kecil kemungkinan bagi anak-anak tertular atau menyebarkan virus corona. Sebaliknya, banyak kasus di kalangan anak-anak dan guru, yang justru didapatkan di luar aktivitas sekolah.

Baca Juga: Gubernur New York Umumkan Keadaan Darurat

Namun, kekhawatiran di kalangan orang tua dan guru tetap tinggi. Karantina yang terjadi di kalangan guru dan karyawan sekolah, membuat beberapa sekolah kekurangan pekerja.

Di saat yang bersamaan, orang tua juga mengeluh bahwa anak-anak tidak mendapatkan pendidikan yang baik di rumah dengan sistem pembelajaran online. Pembelajaran online juga memaksa orang tua untuk menjaga anak-anak mereka, alih-alih pergi bekerja.

Kasus baru di AS, rata-rata mendekati 200.000 setiap harinya. Jumlah ini merupakan tingkat tertinggi yang pernah tercatat. Jumlah orang Amerika yang dirawat di rumah sakit, kini juga mencapai titik tertinggi. Sebagian besar peningkatan kasus, disinyalir karena orang Amerika mengabaikan peringatan untuk tinggal di rumah dan menghindari orang lain selama libur Thanksgiving.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU