> >

Pembatasan Sosial di Inggris Masih Berlanjut, Hingga Vaksin Bisa Digunakan Secara Luas

Kompas dunia | 2 Desember 2020, 04:11 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (Sumber: Associated Press)

LONDON, KOMPAS.TV - Anggota parlemen Inggris memilih untuk menyetujui pembatasan sosial di Inggris, Selasa (1/12/2020). Namun Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menghadapi tentangan besar dari dalam Partai Konservatif, atas dampak ekonomi tindakan tersebut.

Lockdown nasional yang berlangsung selama empat minggu di Inggris, akan berakhir pada 1 Desember tengah malam. Parlemen perlu menandatangani aturan penggantinya, yaitu sistem regional tiga tingkat berdasarkan tingkat keparahan wabah di berbagai bagian di negara tersebut.

Kritik datang dari berbagai pihak, karena aturan ini akan menghancurkan bisnis, terutama pub, yang menghadapi aturan pembatasan paling ketat.

PM Johnson mendesak legislator untuk mendukung tindakan tersebut, dengan mengatakan negara harus tetap waspada sampai vaksin disetujui dan didistribusikan.

Puluhan anggota parlemen dari Partai Konservatif memilih abstain, atau menentang aturan pembatasan baru.

Baca Juga: Adakan Pesta Saat Inggris Tengah Lockdown, Rita Ora Minta Maaf

Mulai Rabu, sebagian besar wilayah Inggris akan dimasukkan ke dalam tingkat 1 atau 2, dimana toko, salon kecantikan dan tempat ibadah dapat dibuka kembali.

Tetapi pub dan restoran menghadapi pembatasan paling ketat. Di wilayah dengan tingkat 2, pub dan restoran boleh dibuka dengan aturan tertentu, namun di wilayah tingkat 3 dimana kasus corona masih tinggi, bisnis ini masih harus ditutup.

Johnson mengatakan kepada House of Commons bahwa lockdown yang diberlakukan pada 5 November telah berhasil menekan tingkat infeksi virus corona di Inggris, namun ada "kebutuhan yang mendesak" untuk pembatasan lebih lanjut.

Baca Juga: Inggris Siap Lakukan Vaksinasi Perdana Covid-19 Dalam Beberapa Hari ke Depan

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU