> >

Kepolisian Selandia Baru Perkenalkan Hijab sebagai Bagian dari Seragam Petugas

Kompas dunia | 19 November 2020, 15:55 WIB
Terpanggil Sejak Penembakan di Christchurch, Zeena Ali Jadi Polisi Berhijab Pertama di Selandia Baru. (Sumber: dok. NZ Police)

WELLINGTON, KOMPAS.TV - Terobosan dilakukan Kepolisian Selandia Baru dengan menyertakan hijab sebagai bagian dari seragam resmi mereka, untuk pertama kalinya.

Penyertaan hijab dalam seragam itu dimaksudkan agar semakin banyak wanita Muslim yang bergabung dengan kepolisian.

Menurut Juru Bicara Kepolisian Selandia Baru, desain dari seragam itu bertujuan menciptakan layanan inklusif yang mencerminkan komunitas beragam di negara tersebut.

Baca Juga: Demonstran di Bangkok Sirami Kantor Polisi dengan Cat Seusai Terjadi Bentrokan Berdarah

“Kami membutuhkan orang-orang dengan berbagai keterampilan, latar belakang dan tingkat pengalaman,” bunyi pernyataan Kepolisian Selandia Baru dikutip dari The Independent.

“Keragaman sangat penting agar kami dapat melayani kebutuhan komunitas Selandia Baru secara efektif, sekarang dan di masa depan,” tambahnya.

Pihak Kepolisian Selandia Baru mengungkapkan telah mengembangkan seragam baru sejak 2018 lalu.

Baca Juga: Organisasi Muslim Jepang Gandeng NU Kelola Masjid Pertama di Kawasan Wisata Gunung Fuji

Petugas Zeena Ali menjadi petugas Kepolisian Selandia Baru pertama yang mengenakan hijab.

Rekrutan baru kepolisian ini mengungkapkan dirinya terinspirasi menjadi polisi setelah serangan di Masjid Christchurch.

Dia juga menjadi pihak pertama yang meminta hijab menjadi bagian dari seragam kepolisian.

Baca Juga: Kemlu RI Selidiki Kasus 17 WNI Terpapar Corona Saat Baru Masuk Jepang

Zeena Ali juga diundang untuk turut ambil bagian dari proses pengembangan hijab untuk ditempatkan sebagai bagian seragam resmi kepolisian Selandia Baru.

Ali pun menyambut baik usaha Kepolsian Selandia Baru mengajak semua wanita dari berbagai latar belakang untuk bergabung.

“Memiliki polisi mengenakan hijab berarti semua wanita yang sebelumnya diyakini tidak bisa menjadi polisi kini bisa melakukannya. Sangat hebat bagaimana kepolisian memasukkan agama dan kebudayaan saya,” katanya.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU