> >

Presiden Prancis Macron Klarifikasi soal Pernyataan Kartun Nabi Muhammad

Kompas dunia | 1 November 2020, 17:50 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (Sumber: AP Photo)

KOMPAS.TV – Presiden Prancis Emmanuel Macron beri klarifikasi terkait pernyataannya soal kartun Nabi Muhammad. Ia juga mengatakan dapat memahami kemarahan umat muslim yang dikejutkan oleh kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Dilansir dari BBC, Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Macron tegaskan ia tidak bisa menerima pembenaran atas tindakan kekerasan.

Macron jelaskan ia meyakini bahwa reaksi keras dari negara-negara muslim karena orang-orang telah salah memahami bahwa dia mendukung kartun itu atau kartun itu dibuat oleh pemerintah Prancis.

"Saya memahami sentimen yang diungkapkan. Tapi Anda harus memahami tugas saya sekarang, yakni melakukan dua hal: untuk menenangkan kondisi dan juga melindungi hak-hak ini," ujarnya, merujuk pada hak berekspresi bagi mereka yang menciptakan kartun tersebut.

"Saat ini di dunia ada orang yang mendistorsi Islam dan dengan mengatasnamakan membela agama, mereka membunuh, mereka membantai... saat ini ada kekerasan yang dilakukan oleh gerakan dan individu ekstremis yang mengatasnamakan Islam."

Baca Juga: Sentil Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau: Kebebasan Berekspresi Ada Batasnya

Macron merasa posisinya telah disalahpahami, perannya bukanlah mendukung konten kartun yang dipandang sebagai penghujatan oleh umat Islam, tetapi untuk membela hak atas kebebasan berekspresi.

"Perancis berada dalam kondisi syok setelah serangan ini, dengan perasaan sedih dan marah. Dan untuk pertama kalinya saat kami mengalami serangan ini, ada reaksi kuat yang menyerang Perancis secara internasional, atas dasar banyak kesalahpahaman dan itulah mengapa saya ingin menjernihkannya," ujar Macron kepada Al Jazeera.

Ketegangan terus memanas antara Prancis dan sejumlah negara Muslim, terkait kartun nabi Muhammad.

Beberapa mendesak pemboikotan produk Prancis setelah Macron membela hak untuk menggunakan gambar tersebut, dalam konteks kebebasan berekspresi.

Macron juga mengatakan pemboikotan produk-produk Prancis yang diserukan di tengah kemarahan negara-negara Islam itu "tidak dapat diterima"

Pernyataan itu disampaikan setelah serangan mematikan di sebuah gereja di Nice, yang menewaskan tiga orang. Ini adalah insiden serangan ketiga yang diduga dilakukan oleh kelompok Islam radikal dalam satu bulan terakhir.

Baca Juga: Klarifikasi Pakai Bahasa Arab, Macron Sebut Dirinya Tidak Bermaksud Hina Islam

Penulis : Theo-Reza

Sumber : Kompas TV


TERBARU