> >

Polisi Prancis Tangkap Tersangka Kedua pada Kasus Penyerangan di Nice, Ini Perannya

Kompas dunia | 30 Oktober 2020, 18:47 WIB
Polisi Prancis berjaga di dekat Gereja Notre Dame, Nice, setelah kasus penyerangan dan pemenggalan di sana. (Sumber: AP Photo)

NICE, KOMPAS.TV - Polisi Prancis akhirnya menangkap tersangka kedua pada kasus penusukan dan pemenggalan di Nice.

Seorang pria berusia 47 tahun yang tak disebut namanya telah ditangkap dengan tuduhan dianggap kaki tangan dari pelaku penyerangan di sebuah gereja di Nice.

Pelaku penyerangan di Gereja Notre Dame, Nice, Brahim Aoussaoui telah ditangkap lebih dulu setelah melakukan aksinya, Kamis (29/10/2020).

Baca Juga: Kim Jong-Un Punya Gandengan Baru setelah Istri dan Adiknya Menghilang, Siapa Dia?

Sepert dikutip dari Mirror, pria kedua yang ditangkap menyediakan telok genggam kepada pelaku sebelum melakukan aksinya.

Hal ini semakin menguatkan bahwa serangan tersebut sudah terorganisir, bukan aksi sendiri.

Saat ini, pria tersebut sudah ditahan oleh polisi antiteroris Prancis di Nice dan dituduh sebagai kaki tangan sang penusuk.

Baca Juga: Warga Muslim Prancis Tak Rayakan Maulid Nabi Muhammad sebagai Solidaritas bagi Korban Teror Nice

Pada kasus teror di Nice, tiga orang menjadi korban tewas. Seorang di antaranya adalah seorang wanita yang dipenggal.

Identitas wanita tersebut adalah, Simone Barreto Silva, warga Brasil berusia 44 tahun.

Seperti dilaporkan Konsulat Brasil di Prancis, Silva sudah tinggal di Prancis selama 30 tahun dan memiliki tiga anak.

Baca Juga: Mahathir Mohammad Sebut Muslim Miliki Hak Bunuh Warga Prancis, Twitter Hapus Postingannya

Pelaku Brahim Aoussaoui, merupakan seorang imigran asal Tunisia.

Dia sempat berteriak Allahu Akbar sebelum akhirnya melakukan serangan dengan pisau 12 inchi.

Karena kasus ini pemerintah Prancis meningkatkan status ancaman keamanan negaranya ke level tertinggi.

Baca Juga: Mendagri Gerald Darmanin Sebut Prancis Berperang Lawan Musuh di Luar dan Dalam

Pasalnya, dalam dua bulan terakhir penusukan di Nice menjadi insiden ketiga yang terjadi.

Sebelumnya, seorang guru di Paris dipenggal setelah mendiskusikan dan memperlihatkan gambar Nabi Muhammad di kelasnya.

Selain itu, seorang pria sempat melakukan serangan di Avignon dengan melakukan penghormatan ala Nazi dan memperlihatkan senjata, sebelum akhirnya ditembak mati oleh polisi.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU