> >

Puluhan Ribu Orang Demo Tuntut PM Israel Benjamin Netanyahu Lengser

Kompas dunia | 11 Oktober 2020, 16:14 WIB
Unjuk rasa yang meminta Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk lengser dari jabatannya/ (Sumber: AP Photo)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Sebanyak puluhan ribu demonstran mengikuti unjuk rasa meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyhu mundur dari jabatannya.

Unjuk rasa tersebut terjadi nyaris di seluruh Israel, Sabtu (10/10/2020) waktu setempat.

Para pengunjuk rasa tersebut tetap melakukan demonstrasi meski negara tersebut memberlakukan lockdown karena Covid-19.

Baca Juga: Ditemukan Gel Cair pada Paru-paru Pasien Covid-19, Peneliti Mengungkapnya

Seperti dikutip Euronews, mereka merasa Netanyahu tidak cukup baik untuk memimpin karena tengah menghadapi dakwaan korupsi.

Selain itu mereka menuduh Netanyahu telah melakukan kesalahan dalam meminpin negara menghadapi Covid-19.

Akibat lockdown, para pengunjuk rasa tak bisa berdemonstrasi di depan kediaman Netanyahu di Yerusalem seperti sebelumnya.

Baca Juga: Wow, Kim Jong-Un Menangis dan Mengaku Ingin Berdampingan dengan Korea Selatan

Pada aturan lockdown terbaru, masyarakat hanya boleh berkumpul dengan jarak satu kilometer dari rumah mereka.

Perkumpulan terbesar terjadi di Lapangan Habima, Tel Avi. Ribuan pengunjuk rasa di sana membunyikan terompet dan memukul drum serta tamborin.

Para demonstran juga mengibarkan bendera merah muda dan hitam, simbol pergerakan protes dari akar rumput.

Mereka juga membentangkan spanduk dan poster tanda ketidakpuasan terhadap Netanyahu.

Baca Juga: Belum Lama Armenia dan Azerbaijan Gencatan Senjata, Penembakan Kembali Terjadi di Nagorno-Karabakh

“Bibi, Anda menghancurkan masa depan saya,” bunyi salah satu poster tersebut.

Pihak kepolisian Israel melaporkan terjadinya bentrokan dengan demonstran di Tel Aviv dan Yerusalem.

Netanyahu saat ini tengah menghadapi pengadilan terkait kasus penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap atas perannya dalam serangkaian skandal.

Baca Juga: Misteri Perahu Mata-Mata Terdampar di Inggris, Tak Ada Negara yang Mengakui

Meski begitu, Netanyahu membantah semua tudukan dan dakwaan tersebut.

Dia bahkan melabel para pengunjuk rasa sebagai pihak yang anarkis dan penganut paham kiri.

Para demonstran sendiri pada empat bulan terakhir selalu melakukan perkumpulan mingguan yang meminta Netanyahu untuk mundur.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU