> >

Jelang Debat Perdana Presiden AS: Berikut Lima Pertanyaan yang Bikin Penasaran

Kompas dunia | 29 September 2020, 17:52 WIB
Joe Biden (kiri) dan Donald Trump akan bertemu pada debat perdana capres AS, Selasa (29/9/2020) malam. (Sumber: AFP)

SIAPA YANG PALING MENARIK MINAT PARA PEMILIH DI ATAS PANGGUNG DEBAT?

Trump dan sekutunya dari Partai Republik telah mencoba menuding Biden sebagai seorang sosialis. Sedangkan Biden dan sekutunya telah menyebut Trump sebagai seorang rasis.

Pada hari ini, setiap kandidat akan memiliki kesempatan berdebat untuk memperlihatkan kebijakan dan retorika yang mendasari setiap argumen.

Biden yang berada dalam posisi sentral di partainya, telah membuat rencana untuk memperbesar peran pemerintah dalam perawatan kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Kebijakan semacam itu sebenarnya tidak sosialis, tetapi kebijakan ini akan membuat perubahan yang signifikan dan membutuhkan kenaikan pajak.

Trump memiliki pola mapan dalam menggunakan retorika rasis dan mendukung kebijakan yang secara tidak proporsional mendukung orang kulit putih.

Misalnya, Trump menggunakan kekuatannya untuk menindak pengunjuk rasa Black Lives Matter yang memperjuangkan hak-hak sipil. Trump menyebut mereka "teroris" dan memperingatkan bahwa massa yang kejam telah menyerang orang berkulit putih.

Diperkirakan, kepribadian kandidat akan lebih menarik perhatian pemilih daripada program dan kebijakan mereka.

BAGAIMANA BIDEN AKAN MENANGANI KLAIM PALSU TRUMP?

Menjelang debat, tim Biden telah menyarankannya untuk menghindari konfrontasi dengan Trump. Sebaliknya, Trump harus dilawan dengan fakta. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan Biden dari perangkap dan permainan kotor yang dibuat oleh Trump.

Biden dapat dengan mudah menghabiskan waktu selama 90 menit untuk mencoba menyangkal klaim Trump. Tidak diragukan lagi, kaum liberal ingin melihat Biden melakukan perlawanan kepada Trump setiap kali ada kesempatan.

Biden juga ingin terlihat sebagai sosok yang mampu membangkitkan AS dari kekacauan. Ia ingin memberikan alternatif bagi para pemilih, bahwa dia bisa membawa AS untuk melewati masa kepemimpinan Trump yang memecah belah masyarakat.

Namun hal itu dipastikan tidak akan mudah bagi Biden. Sulit untuk menghadapi Trump secara langsung. Mantan bintang reality show di TV itu jelas merasa nyaman di depan kamera. Dan dia bisa mengatakan apa pun yang dia inginkan, terlepas itu fakta atau bukan.

SIAPA YANG PALING MENGHARGAI DEMOKRASI?

Trump telah berulang kali berusaha untuk merusak reputasi pemilu yang jujur dan adil. Dia menebar kekhawatiran dengan membuat tudingan tak berdasar tentang adanya penipuan dalam pemilu.

Tudingan Trump ini tidak didukung oleh fakta, tetapi banyak pendukung yang mempercayainya. Kita nanti akan melihat, bagaimana Biden akan menyerang balik tudingan ini.

Faktanya, ada kekhawatiran yang masuk akal tentang kapasitas layanan pos untuk menangani lonjakan pengiriman surat suara. Saat ini masyarakat ingin perpartisipasi dalam pemilu dengan cara seaman mungkin di tengah pandemi, karena itu banyak yang akan mengirimkan surat suara melalui pos.

Tetapi para ahli telah menegaskan, tidak ada bukti kecurangan dilakukan dalam pemilu, dan sangat kecil kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pemilu 2020.

Namun, suara para ahli tidak akan terdengar keras, seperti apa yang akan kita saksikan pada debat perdana hari ini. Kita akan melihat, siapa yang paling keras suaranya dalam mendukung demokrasi.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU