> >

Enggan Ikuti UEA, Maroko dan Arab Saudi Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Kompas dunia | 24 Agustus 2020, 17:27 WIB
Perdana Menteri Maroko, Saad-Eddine El Othmani. (Sumber: AP Photo)

RABAT, KOMPAS.TV - Keinginan Israel untuk melakukan hubungan normalisasi dengan seluruh negara-negara Arab tampaknya sulit untuk dilakukan.

Maroko dan Arab Saudi mengungkapkan mereka tak berminat untuk memperbaiki hubungan dengan Israel.

Sebelumnya, Uni Emirat Arab (UEA) telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Dampak Perjanjian Damai UEA-Israel: Masjid Al Aqsa Dibuka untuk Seluruh Muslim

Oleh karena membaiknya hubungan diplomatis mereka, kedua negara akan saling mengirimkan diplomatnya.

Namun, UEA mengungkapkan normalisasi hubungan ini dilakukan agar Israel tak meneruskan penjajahan mereka terhadap Palestina.

Meski begitu, banyak pihak yang mengritik langkah UEA, khususnya dari dunia Islam.

Baca Juga: Turki Sebut Uni Emirat Arab Hipokrit usai Jalin Kerja Sama dengan Israel

Tetapi, hal itu membuat Israel semakin yakin normalisasi hubungan dengan negara Arab lainnya bisa terjalin.

Meski begitu, Perdana Menteri Maroko, Saad-Eddine El Othmani membantah negaranya akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

“Kami menolak normalisasi dengan entitas Zionis karena hal itu akan mendorong lebih jauh langkah dalam melanggar hak-hak rakyat Palestina,” ujarnya dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Uni Emirat Arab Jalin Hubungan Bilateral dengan Israel, Palestina Merasa Dikhianati

Uniknya penolakan itu diumumkan sebelum kunjungan dari penasihat senior Presiden AS, Donald Trump yang juga menantunya, Jared Kushner.

Kedatangan Kushner akan ditemani oleh Menter Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dengan agenda yang disinyalir untuk melepangkan jalan agar normalisasi hubungan negara Arab dengan Israel bisa terjalin.

Sementara itu, Arab Saudi melalui anggota senior dari Keluarga Kerajaan, Pangeran Turki Al-Faisal menegaskan normalisasi hubungan bukan sesuatu yang mustahil.

Baca Juga: Luksemburg Sebut Uni Emirat Arab Khianati Palestina usai Jalin Hubungan dengan Israel

Namun menurutnya, Israel harus membayar mahal jika ingin hal itu terjadi.

“Setiap negara Arab yang ingin mengikuti jejak UEA harus meminta sebuah imbalan, dan itu harus dengan biaya yang mahal,” katanya.

“Arab Saudi telah menetapkan harga untuk mencapai perdamaian antara Israel dan bangsa Arab. Yang diinginkan adalah terciptanya negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem sebagai Ibu Kota,” tambah Al-Faisal.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU