Kompas TV internasional kompas dunia

Luksemburg Sebut Uni Emirat Arab Khianati Palestina usai Jalin Hubungan dengan Israel

Kompas.tv - 16 Agustus 2020, 23:29 WIB
luksemburg-sebut-uni-emirat-arab-khianati-palestina-usai-jalin-hubungan-dengan-israel
Menteri Luar Negeri Luksemburg, Jean Asselborn. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati

BERLIN, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Luksemburg, Jean Asselborn hardik keputusan Uni Emirat Arab (UEA) yang menjaloin hubungan diplomatik dengan Israel.

Menurutnya, UEA telah mengkhianati Palestina, meski dengan dalih melakukannya demi kepentingan negara tersebut.

Menurut Asselborn salah satu alasan UEA menjalin kerja sama dengan Israel karena mengkhawatirkan eksisensi Iran.

Baca Juga: Proposal Perpanjangan Embargo Iran Ditolak DK PBB, AS Belum Menyerah

“Memang ada ketakutan terhadap Iran, tetapi tidak bisa dibenarkan jika membiarkan saudara Anda jatuh, demi mengejar ekonomi dan mungkin juga demi keamanan diri Anda,” ujarnya dilansir dari Anadolu Agency.

“Palestina, serta rakyat Palestina, yang juga orang Arab terperangkap di tengah-tengah situasi ini,” lanjut Asselborn.

Asselborn pun melihat indikasi bahwa sudah lama tidak ada solidaritas lagi antara dunia Arab, terutama di daerah Teluk.

Baca Juga: Uni Emirat Arab Jalin Hubungan Bilateral dengan Israel, Palestina Merasa Dikhianati

“Bisa dilihat bahwa solidaritas terhadap Palestina sudah tak lagi menjadi prioritas, khususnya di daerah Teluk,” kata menteri dari negara liliput di Eropa itu.

“Hal itu mulai dijual dengan dalih agar aneksasi di Tepi Barat bisa dicegah. Saya setuju dengan apa yang masyarakat Palestina katakan, bahwa kini Yerusalem menjadi Ibu Kota Israel, bukan milik Israel dan Palestina,” tambahnya.

Asselborn menegaskan pihaknya memberikan dukungan kuat, agar ditemukan solusi antara Palestina dan Israel.

Baca Juga: Turki Sebut Uni Emirat Arab Hipokrit usai Jalin Kerja Sama dengan Israel

Menurutnya tak akan ada perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah jika tidak ditemukan jalan keluar antara masalah kedua negara.

“Pemerintah Israel mengatakan secara resmi mereka membayangkan solusi untuk kedua negara, namun sebuah berjalan untuk menentangnya,” kata Asselborn.

“Selama tidak ada solusi kedua negara, saya yakin tak akan ada stabilitas, bahkan juga di kalangan negara Teluk,” tandasnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x