> >

Presiden Aoun Menolak Seruan Penyelidikan Internasional Soal Ledakan Dahsyat di Beirut

Kompas dunia | 9 Agustus 2020, 07:30 WIB
Presiden Lebanon Michel Aoun. (Sumber: AFP/MAXIM SHEMETOV via Kompas.com)

Sejauh ini sudah ada 21 orang dari menejer pelabuhan Hassan Koraytem, pejabat bea cukai dan insinyur pelabuhan lainnya yang ditangkap terkait ledakan di Beirut.

Amonium Nitrat yang biasa digunakan secara luas dalam pupuk dan bahan peledak itu merupakan barang sitaan dari kapal kargo Rusia bernama MV Rhosus dan disimpan dalam gudang pelabuhan di Kota Beirut.

"Tujuan di balik seruan untuk penyelidikan internasional atas masalah pelabuhan adalah untuk mengaburkan kebenaran," ujar Aoun.

Baca Juga: Cerita WNI di Lebanon, Pelajar Indonesia: Saya 5 Kilometer dari Lokasi Ledakan

Gelombang kejut dari ledakan  2.750 ton Amonium Nitrat yang disimpan selama enam tahun itu telah memporak porandakan hampir setengah Ibu Kota Lebanon. 

Bahkan Siprus, negara kepulauan yang berada 234 kilometer dari Kota Beirut, Lebanon dikabarkan ikut terkena dampak ledakan yang terjadi di daerah pelabuhan Kota Beirut itu.

Media setempat memberitakan ledakan telah menguncang jendela di kota tepi pantai selatan Siprus.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU