> >

Saran Pakar untuk Capai Berat Badan Ideal: Jalan Kaki Cepat, 5 Km per Jam!

Tips, trik, dan tutorial | 25 Januari 2023, 17:38 WIB
Ilustrasi jalan kaki. Untuk mencapai berat badan ideal, pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan menyarankan agar setiap orang berjalan dengan kecepatan 5 kilometer (Km) per jam setiap hari, Rabu (25/1/2023). (Sumber: Freepik)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Banyak orang yang menginginkan berat badan ideal dan mendambakan tubuh yang sehat.

Untuk mencapai berat badan ideal, pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan menyarankan agar setiap orang berjalan dengan kecepatan 5 kilometer (Km) per jam setiap hari sekaligus sebagai salah satu cara menjalani gaya hidup aktif.

"Berjalan kaki sekitar lima kilometer per jam itu dianggap jalan kaki cepat. Kalau kita menambahkan lima kilometer per jam, atau 4.000 hingga 6.000 langkah sehari, maka kita bisa mencapai orang yang aktif, 10.000 langkah sehari," kata Guru Besar Pangan dan Gizi itu dalam acara "Hari Gizi Nasional: Pentingnya Gizi Seimbang Dalam Kehidupan Sehari-hari" di Jakarta, Rabu (25/1/2023) dilansir dari Antara.

Ia menambahkan, jalan kaki cepat tergolong aerobik, sehingga berpengaruh pada penurunan berat badan. Hal berbeda terjadi saat seseorang berlari kencang hingga terengah-engah.

"Ketika anda ngos-ngosan karena anda berlari kencang, itu tidak lagi menjadi aerobik tetapi anaerobik. Kalau menjadi anaerobik itu tidak diharapkan adalah ketika tidak berpengaruh pada penurunan berat badan. Oleh karena itu yang aerobik yang diharapkan," kata Prof Ali.

Ia menjelaskan, sebuah studi yang dilakukan mahasiswa program doktor di IPB memperlihatkan bahwa orang-orang bertubuh gemuk yang berjalan kaki 60 menit memiliki berat badan, indeks massa tubuh, dan lingkar pinggang lebih baik ketimbang mereka yang berjalan kaki selama 40 menit.

Baca Juga: 4 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?

Prof Ali membuktikan sendiri, berjalan kaki rutin lima hari dalam sepekan yang dia lakukan tak kunjung membuat berat badannya turun. Rupanya, kecepatan saat berjalan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh.

"Mahasiswa yang diuji coba memakai alat yang mengukur kecepatan dan dia taat pada alat dipakai. Itu menyebabkan hasil yang signifikan," kata dia.

Dia menambahkan, merujuk data Riset Kesehatan Dasar 2013 dan 2018, sekitar sepertiga orang Indonesia kurang beraktivtas fisik dan tren penyakit degeneratif semakin meningkat. 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Purwanto

Sumber : Antara


TERBARU